Krisis Chip Semikonduktor Paksa Pabrikan Sunat Fitur Hiburan: BMW, Ford, Tesla dan Mercy

Krisis Chip Semikonduktor Paksa Pabrikan Sunat Fitur Hiburan

Share

CaruserMagz.comKrisis Chip Paksa Pabrikan Sunat Fitur Hiburan – Krisis chip semikonduktor masih berlangsung untuk industri otomotif. Kelangkaan suplai chip yang diperkirakan akan mereda di tahun 2022 ini ternyata batal padam.

Setelah pandemi Covid-19 mulai pupus, muncul lah konflik bersenjata di Eropa dimana negara yang bertikai adalah pemasok utama bahan dasar untuk produksi semikonduktor dan energi yang mentenagai industri di Eropa.

Kondisi tersebut membuat pabrikan otomotif memutar otak untuk tetap bisa memenuhi permintaan pada produk kendaraan. Jalan pintas tercepat adalah mengurangi jumlah chip semikonduktor di mobil baru mereka.

Fitur-fitur canggih yang berkaitan dengan elektronik menjadi sasaran, dan tentunya fitur non-fungsional mobil menjadi korban utama, yaitu fitur-fitur hiburan dan pendukung kenyamanan.

Baru-baru ini, BMW mengumumkan akan menyunat sementara fitur Android Auto atau Apple CarPlay pada mobil barunya.

Jadi mobil dikirim ke pelanggan tanpa fitur tersebut, namun slot untuk chip tetap disediakan agar di masa depan dapat dipasang jika chip sudah tersedia.

BMW Pangkas Android Auto dan Apple CarPlay karena Krisis Chip
BMW Pangkas Android Auto dan Apple CarPlay karena Krisis Chip

Mobil BMW tanpa Android Auto atau Apple CarPlay adalah yang diproduksi dalam 4 bulan pertama 2022 untuk pasar Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, dan AS.

Rencana instalasi fitur hiburan tersebut akan dilakukan pada bulan Juni 2022, menyusul setelah unit dikirim ke konsumen.

Bukan hanya BMW pabrikan sunat fitur hiburan, beberapa car maker besar lainnya melakukan hal yang sama tapi untuk fitur-fitur berbeda, berikut daftar pabrikan dan fitur yang disunat:

  • BMW menunda pemasangan Android Auto atau Apple CarPlay (2022) dan layar sentuh (2021).
  • Tesla menunda pemasangan port USB.
  • Ford mengabaikan pengaturan AC di kabin belakang.
  • Mercedes-Benz di Eropa tidak memasukkan chip sama sekali, sehingga pemilik mobil harus membawa mobilnya ke dealer untuk mendapat fungsi fitur-fitur yang diinginkan (seperti dikabarkan oleh Carscoops.com).

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *