Mobil 1500 cc ke Atas Bakal Dilarang Pakai Pertalite, Info dari Petinggi BPH Migas!

Daftar Harga LMPV Mei 2022 Indonesia

Share

CaruserMagz.comPembatasan Pertalite Dipersempit ke Mobil 1500 cc ke Atas – Ada kehebohan terkait batalnya kenaikan harga BBM bersubsidi pada 1 September 2022. Pasalnya, banyak orang yang telah memenuhi tanki kendaraannya hingga tanggal 31 Agustus 2022 malam, walau harus menunggu di antrean panjang di SPBU.

Ternyata pemerintah menunda kenaikan harga BBM bersubsidi, sehingga mereka yang telah mengantre di SPBU tersebut seakan kena prank oleh kabar yang belum jelas.

Namun ternyata timbul isu baru terkait pembatasan jenis kendaraan yang dibolehkan menggunakan BBM bersubsidi yang disampaikan oleh Koordinator Pengaturan BBM BPH Migas, Ade Irwan, sebagaimana dikutip oleh cnbcindonesia.com pada 1 September 2022.

“Saat ini posisinya sudah di Kemenko, untuk draft terakhir pembahasannya kendaraan mobil yang boleh mengisi Pertalite hanya sampai dengan 1400 cc dan motor hanya sampai dengan 250 cc, cc di atasnya tidak diperbolehkan mengisi Pertalite,” kata Ade Irwan (01/09/22).

Menurut Ade, implementasi dari pembatasan pembelian BBM jenis Pertalite tinggal menunggu lampu hijau berupa terbitnya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014, tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Mobil yang Bakal Dilarang Pakai Pertalite

Sebelumnya, kendaraan pribadi dengan kubikasi mesin 1500 cc boleh menggunakan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Bio-solar.

Namun pernyataan petinggi BPH Migas tersebut memberi isyarat bahwa kebanyakan mobil penumpang akan dilarang menenggak Pertalite. Pasalnya populasi mobil penumpang terbesar di Indonesia adalah yang ber-cc 1500 ke atas.

Daftar Mobil Tidak Dapat Diskon PPnBM 2022
LSUV Indonesia – Xpander Cross – XL7 – BR-V – Rush – Terios

Itu artinya mobil sejuta umat dari jenis LMPV semisal Avanza, Xenia, Xpander, Ertiga, Mobilio dan Confero, juga dari jenis LSUV seperti Rush, Terior, Xpander Cross, XL7 dan BR-V, serta jenis lainnya, semuanya akan dilarang menggunakan Pertalite.

Sedangkan mobil yang boleh menggunakan BBM bersubsidi tersebut adalah mobil-mobil bermesin kecil semisal Toyota Agya, Honda Brio, Daihatsu Alya, Toyota Calya, Daihatsu Sigra, Daihatsu Xenia 1.3, Toyota Avanza 1.3, Suzuki S-Presso, Suzuki Ignis, Kia Picanto dan lain sebagainya.

Namun sejatinya, mobil-mobil modern tersebut tidak lah boleh menggunakan Pertalite secara teknis mesinnya.

Karena spesifikasi mesin mobil-mobil tersebut sudah tergolong berkompresi tinggi (10:1 ke atas), yang berpotensi akan bermasalah jika dipaksa minum BBM dengan angka oktan di bawah Ron-92.

LCGC dapat diskon PPnBM 100 Persen di 2022
LCGC akan tetap bisa diisi Pertalite, Tapi Berisiko pada Kerusakan Mesin

Digiring ke Zero Subsidi untuk Mobil Pribadi

Jadi sebenarnya, secara berangsur konsumen Indonesia digiring untuk tidak lagi membiasakan diri dengan subsidi bahan bakar minyak.

Penggiringan dilakukan dari 2 sisi, yaitu pengurangan subsidi oleh Pemerintah dan peningkatan spesifikasi mesin kendaraan dari sisi pabrikan, untuk dibuat tidak cocok lagi dengan BBM bersubsidi.

Tentu itu adalah hal yang mau tidak mau harus dilakukan Pemerintah, untuk menumbuhkan pola hidup yang lebih efisien bagi masyarakat Indonesia dan akan berdampak positif pada pengurangan emisi karbon, juga membuat subsidi lebih tepat sasaran pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Semoga Pemerintah dan Pertamina menemukan strategi yang paling efisien dalam menyalurkan subsidi BBM, agar tidak mempengaruhi sektor produksi dan transportasi umum, sehingga harga-harga bahan pokok tidak melonjak naik dan inflasi dapat ditekan serendah-rendahnya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *