MMKSI Patuhi Regulasi EURO-4, Pajero Sport Terbaru Haram Tenggak Biosolar!

MMKSI Patuhi Regulasi EURO-4

Share

CaruserMagz.comMMKSI Patuhi Regulasi EURO-4 – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku APM kendaraan merek Mitsubishi di Indonesia, menyatakan kesiapan dalam mematuhi regulasi Pemerintah Indonesia dengan spesifikasi kendaraan diesel berstandar emisi Euro-4 yang mulai berlaku pada April 2022.

Artinya, Mitsubishi Pajero Sport yang diproduksi per April 2022 sudah memiliki spesifikasi mesin yang dilengkapi standar emisi Euro-4.

Kami mendukung dan mematuhi regulasi pemerintah Indonesia terkait pemberlakuan standar emisi Euro-4 untuk mobil dengan mesin diesel, menyusul model Mitsubishi Motors dengan mesin bensin yang sebelumnya telah dilengkapi standar emisi Euro-4,” kata Naoya Nakamura, President Director PT MMKSI.

Saat ini model andalan kami Mitsubishi Pajero Sport, yang dilengkapi dengan mesin diesel telah tersedia dan dijual kepada konsumen dengan mesin berstandar emisi Euro-4. Lalu segera menyusul Mitsubishi Triton untuk model di kelas pick-up 4×4 dan L300 untuk model kelas small pick-up,” tambahnya.

Dengan ini, seluruh model kendaraan Mitsubishi Motors di Indonesia akan sesuai dengan regulasi pemerintah tentang ketentuan mesin berspesifikasi standar emisi Euro-4 dan dapat berkontribusi terhadap emisi gas buang dengan standar yang lebih tinggi, serta kelestarian lingkungan,” tutup President Director PT MMKSI tersebut.

Mitsubishi Pajero Sport & Triton 2022 - RalliArt
Mitsubishi Pajero Sport & Triton 2022 – RalliArt

Untuk memastikan performa terbaik serta menjaga garansi kendaraan, MMKSI telah menyiapkan informasi panduan di owners manual dan service booklet yang dilengkapi pada setiap pembelian mobil baru.

Panduan di owners manual dan service booklet tersebut menyatakan rekomendasi tegas untuk penggunaan bahan bakar berspesifikasi Euro-4, yaitu bahan bakar diesel berlabel diesel EN590, atau yang memiliki kandungan angka Cetane 51 atau lebih tinggi dan kandungan sulfur kurang dari 50 ppm.

Sebagaimana kita ketahui, BBM Diesel Pertamina yang memiliki Cetane Number minimal 51 adalah Dexlite dan yang lebih tinggi adalah PertaDex dengan CN 53. Sedangkan Biosolar memiliki CN 48, sehingga Biosolar tidak memenuhi syarat untuk standar emisi Euro-4.

Akibat Gunakan Biosolar
Akibat Gunakan Biosolar

Namun bukan hanya Centane Number yang harus 51 atau lebih, kandungan sulfur juga menjadi penentu, yaitu maksimal 50 ppm. Sedangkan kandungan sulfur Dexlite adalah maksimal bisa mencapai 1.200 ppm dan PertaDex maksimal 300 ppm.

Jadi sebenarnya, baik Dexlite maupun PertaDex tidak memenuhi standar Euro-4 tersebut. Tapi tentu tidak ada pilihan bagi konsumen Indonesia selain kedua BBM tersebut, karena diesel oil dari merek lain jauh lebih mahal.

Adapun Biosolar yang memiiki CN rendah, sebaiknya tidak dijadikan alternatif sama sekali oleh pengguna mobil diesel berstandar Euro-4, karena spesifikasi mesinnya dibuat untuk tidak bisa menggunakan BBM ber-CN rendah.

Beberapa konsekuensi akan dihadapi jika memaksakan mobil berstandar Euro-4 untuk menenggak Biosolar. Salah satunya adalah gugurnya garansi mesin.

Selain itu, berbagai permasalahan terkait performa dan keberlangsungan mesin itu sendiri. Biosolar sangat berpotensi merusak komponen mesin, seperti catalytic converter dan komponen mesin lainnya karena pembakaran yang tidak sempurna.

Baca: Akibat Menggunakan Biosolar pada Mesin Berstandar Euro-4

Sebagai hasil dari MMKSI patuhi regulasi EURO-4 ini, selain Mitsubishi Pajero Sport, mobil lainnya yang terimbas dari kebijakan Pemerintah Indonesia terkait standar Emisi Euro-4 ini antara lain adalah pikap double cabin Triton dan L300 baik jenis pikap mapun minibus.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *