Tips Mengemudi saat Terjebak Macet di Tanjakan

Tips Mengemudi saat Terjebak macet di Tanjakan,

Share
CaruserMagz.com – Terjebak kemacetan di tanjakan adalah hal yang melelahkan sekaligus membuat kita stress. Karena bukan hanya tidak nyaman dan menegangkan, tetapi juga harus berhadapan dengan resiko-resiko kecelakaan yang di luar kendali kita.

 

Namun kemacetan di tanjakan pada zaman sekarang tidak dapat dihindari, we like it or not, we have to deal with it. Apalagi di perkotaan yang pertumbuhan jumlah kendaraan tidak seimbang dengan pembangunan infrastruktur jalan, seperti Jakarta dan beberapa kota di pulau jawa. Kemacetan sudah menjadi tradisi para pengemudi di kota tersebut dan kecelakaan lalu-lintas adalah pemandangan sehari-hari yang menghiasi jalan raya, baik kecelakaan berat maupun kecelakaan ringan.

 

Bagi orang yang sudah terbiasa mengemudi, kemacetan di tanjakan mungkin bukanlah masalah besar, tapi bagi orang yang baru saja bisa mengemudikan mobil, hal ini bisa jadi sesuatu yang paling menegangkan dan membuat stress. Tetapi tidak jarang orang-orang yang sudah terbiasa mengemudi mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan atau kecelakaan saat terjebak macet di tanjakan, bisa karena kelalaian diri sendiri maupun karena kelalaian pengemudi lain yang di luar kendalinya.

 

Untuk membantu sobat pengguna jalan, kami ingin memberikan beberapa tips agar kita bisa menghindari resiko kecelakaan saat harus terjebak macet di tanjakan. Tapi kami tidak menjamin Sobat akan 100% terhindar dari hal-hal yang tidak mengenakkan, karena saat di jalan keselamatan kita tidak hanya ditentukan oleh kemampuan diri sendiri, tetapi juga dipengaruhi faktor-faktor di luar kendali kita. Namun paling tidak kita bisa mengurangi resiko kecelakaan atau kerusakan pada kendaraan kita. Berikut beberapa tips tersebut:

 

1. Jangan menahan kopling dan gas untuk membuat mobil berhenti

Terkadang kita jumpai ada orang-orang yang memberikan saran untuk membuat mobil berhenti pada kondisi stop and go di tanjakan, dengan cara menyeimbangkan tekanan kopling dan gas, khususnya untuk pengguna mobil bertransmisi manual.

 

Memang cara ini membuat kita merasa aman dari resiko mobil mundur saat akan mulai jalan setelah berhenti. Tapi hal ini sangat beresiko merusak transmisi mobil sobat. Karena fungsi kopling adalah untuk memisahkan dan menyambungkan putaran mesin dan sistem penggerak roda, kopling bukanlah rem. Melakukan penyeimbangan tekanan kopling dan gas sama saja memfungsikan kopling sebagai rem, hal tersebut akan membuat kopling cepat aus dan usia pakainya menjadi lebih singkat.

 

Selain resiko kerusakan pada transmisi manual mobil sobat, cara ini juga beresiko mesin mati jika gas kurang atau sebaliknya mobil melonjak dan menabrak kendaraan di depan karena gas yang terlalu besar. Cara ini sangat beresiko dan sudah pasti merusak mobil sobat.

 

Apabila kondisi stop and go di tanjakan, sebaiknya sobat menggunakan rem tangan. Itu lebih aman bagi keselamatan sobat dan keawetan transmisi mobil sobat.

 

2. Jangan mengandalkan rem kaki saat kondisi stop and go di tanjakan

Untuk mobil yang tidak mempunyai fitur “Hill Start Assist control (HAC)” menggandalkan rem kaki saat kondisi macet di tanjakan dapat menyebabkan mobil sobat bergerak mundur sebelum sobat sempat menekan pedal gas.

 

Apabila kendaraan di belakang mobil sobat terlalu dekat, maka mobil sobat bisa menabrak bagian depan mobil di belakang. Tentunya hal tersebut akan mengakibatkan kerusakan pada bumper belakang mobil sobat dan bumper depan mobil lain. Hal itu dapat memicu hal buruk lainnya seperti perkelahian di jalanan dan kerugian finansial tentunya, karena sobat harus mengganti kerusakan mobil orang. apalagi jika mobil orang lain yang rusak adalah mobil mahal, hmm.. siap-siap dompet dan rekening sobat akan terkuras.

 

Menggunakan rem tangan akan lebih aman untuk kondisi kemacetan di tanjakan. Saat berhenti, netralkan posisi transmisi dan tarik rem tangan. Saat harus bergerak maju, tekan pedal kopling, masukkan transmisi ke posisi gear 1, kemudian tekan perlahan pedal gas sampai terasa ada tenaga yang menggerakan mobil, baru lepaskan posisi rem tangan. Cara tersebut akan mencegah mobil sobat dari bergerak mundur. Ini adalah mekanisme fitur HAC yang dilakukan secara manual oleh pengemudi. Pada mobil dengan fitur HAC, mekanisme tersebut berjalan secara otomatis.

 

Jika sobat belum mengetahui apa itu fitur HAC, silahkan baca penjelasan kami pada artikel ini: “Pengertian dan Cara Kerja Fitur Hill Start Assist Control

 

3. Jangan berhenti terlalu mepet dengan kendaraan di depan

Kami sarankan agar sobat menjaga jarak dengan mobil di depan sobat paling dekat sekitar 1 meter. Hal ini untuk mencegah terjadi tabrakan dengan mobil di depan jika pengemudi mobil tersebut belum mahir atau mengalami kepanikan, sehingga mobilnya bergerak mundur. Jarak 1 meter kami rasa cukup bagi pengemudi di depan untuk menyadari mobilnya bergerak mundur kemudian menekan rem.

 

4. Jangan menyetel musik terlalu besar

Pada kondisi macet, terkadang kita ingin lebih rileks, meredam stress dan menghilangkan rasa bosan dengan mendengarkan musik. Tapi jangan menyetel musik terlalu keras, karena itu akan mengurangi ketajaman pendengaran sobat terhadap kondisi di luar mobil. Apalagi jika kekedapan mobil sobat sangat baik, suara musik yang keras akan benar-benar menghilangkan suara-suara dari luar.

 

Dalam kondisi macet dan ditambah suara musik yang keras bisa membuat kita kehilangan konsentrasi. Kita bisa mengira mobil lain semua bergerak maju, padahal kita tidak menyadari bahwa mobil kitalah yang bergerak mundur, suara musik yang keras membuat kita tidak mendengar suara klakson mobil di belakang. Kita baru akan menyadarinya ketika bagian belakang mobil kita telah menabrak mobil di belakang.

 

Jika sobat merasa perlu mendengarkan musik atau radio, maka usahakan agar masih tetap bisa mendengar suara-suara dari luar mobil.

 

5. Jangan marah-marah

Terkadang ketegangan dalam kondisi macet membuat kita mudah marah. Belum lagi ditambah perilaku pengendara roda dua yang terkadang membuat kita was-was. Tetap tenang dan jaga emosi agar kita tidak kehilangan konsentrasi. Menghindari konflik dengan pengguna jalan lainnya adalah pilihan yang bijak, karena tidak ada mamfaat dari marah-marah, bahkan emosi yang tidak terkontrol bisa berakibat konyol seperti perkelahian, pengrusakan mobil sobat oleh orang yang sobat marahi, atau minimal sobat akan terlihat sebagai orang yang buruk dan menakutkan.

 

6. Jangan membunyikan klakson terlalu sering di kondisi yang tidak diperlukan

Membunyikan klakson dengan keras dan berulang-ulang sudah umum dianggap sebagai cara mengungkapkan kemarahan. Maka orang yang terlalu sering membunyikan klakson dengan keras di saat terjebak macet memberi kesan bahwa dia adalah orang yang arogan. Hal tersebut dapat memancing emosi pengguna jalan lain dan jika ada yang marah, mereka bisa melakukan hal-hal yang merugikan sobat, semisal memukul body mobil sobat dengan benda keras karena kesal dengan perilaku sobat yang marah-marah.

 

Klakson yang keras dan panjang mungkin diperlukan saat mobil di depan sobat bergerak mundur. Hal itu untuk mengingatkan pengemudi di depan agar segera menekan pedal rem untuk mencegah terjadinya kontak antara mobil sobat dengan mobil tersebut.

 

Maka bayangkanlah konsekuensi yang mungkin terjadi saat sobat mulai terpancing emosi dan menekan tombol klakson dengan keras dan panjang. Bersikap tenang dan bersabar adalah pilihan yang lebih baik, dibanding melampiaskan amarah karena kesalahan pengguna jalan lain.

 

7. Jangan terlalu asik main gajet

Sudah lazim di zaman keemasan perangkat gajet smartphone sekarang ini, orang tidak lepas dari gajetnya, bahkan beberapa orang yang benar-benar kecanduan terbiasa memainkan gajetnya sambil menyetir. Jika mendengarkan musik yang keras di kondisi macet akan menghilangkan ketajaman indera pendengaran, maka memainkan gajet dapat menghilangkan konsentrasi dan kewaspadaan sobat secara total. Sangat berbahaya memainkan gajet di kondisi macet di tanjakan yang memerlukan konsentrasi ekstra.

 

8. Jangan merubah-rubah jalur jika tidak diperlukan

Dalam kondisi macet, terkadang jalur di kiri atau kanan kita sedikit lebih lancar pada saat-saat tertentu saja. Hal tersebut menggoda kita untuk merubah jalur kendaraan kita. Setelah berhasil merubah jalur, ternyata jalur sebelumnya nampak lebih lancar, lalu kita tergoda untuk kembali ke jalur tersebut, begitu seterusnya. Hal itu akan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas yang memang sedang tidak lancar. Perilaku demikian juga bisa memancing emosi pengguna jalan lainnya.

 

Usahakan untuk memilih jalur yang tepat sesuai kebutuhan sobat dari awal baik kondisi macet atau pun tidak, agar sobat tidak memperparah kemacetan. Konsistenlah di jalur yang sobat pilih meskipun jalur disebelah sobat terlihat sedikit lebih lancar dibanding jalur sobat.

 

Demikianlah tips dari kami mengenai hal-hal yang sebaiknya sobat hindari saat terjebak kemacetan di tanjakan. Semoga bermamfaat bagi sobat pengguna jalan, khususnya pengemudi pemula. Jika sobat mempunyai tips-tips lain atau ingin berbagi pengalaman, silahkan sampaikan pada kolom komentar artikel ini.

 
Salam Tertib!

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *