Pemerintah Stop Impor Mobil Mewah, Ferrari Indonesia Tak Bisa Jualan

Ferrari Indonesia Tak Bisa Jualan - Arie Christopher Setiadharma - CEO Ferrari Jakarta

Share
CaruserMagz.com – Nilai tukar rupiah yang keok hingga mendekati Rp. 15.000/dollar dollar Amerika Serikat membuat pemerintah Indonesia akan membatasi impor secara besar-besaran. Barang mewah menjadi target utama dan yang paling heboh diberitakan adalah mobil mewah.

 
Ferrari adalah brand mobil eksotis paling sering disebut pejabat negara, dari menteri hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla secara spesifik menyebut Ferrari sebagai mobil mewah yang akan dihentikan impornya.

 
Mentri Perindustrian kemudian menjelaskan secara lebih detail bahwa mobil mewah yang akan dihentikan impornya adalah mobil-mobil CBU dengan kubikasi 3.000 cc ke atas.

 
Menanggapi perkembangan kebijakan pemerintah tersebut, petinggi Ferrari Indonesia akhirnya angkat bicara. Arie Christopher Setiadharma, selaku CEO Ferrari Jakarta memberikan beberapa pernyataan pada media.

 
Menurut Arie, langkah pemerintah dalam mengatasi penurunan nilai tukar rupiah dengan menghentikan impor mobil mewah bermesin 3000 cc ke atas adalah tidak tepat. Karena menurutnya penjualan mobil mewah di Indonesia sangatlah kecil, sehingga tidak akan berdampak signifikan pada peningkatan nilai Rupiah.

 
“Penjualan mobil mewah di Indonesia paling hanya 1% dari angka total penjualan dan angka itu sangatlah kecil sekali. Sebaiknya pemerintah mencari cara lain untuk mengurangi efek dari kenaikan dollar ini,” kata Arie.

 
“Angka penjualan supercar Ferrari dan mobil-mobil sekelasnya paling hanya 50 unit per tahun secara keseluruhan. Bandingkan dengan kendaraan lainnya yang di bawah kategori itu! Jadi sebaiknya dicari cara lain yang lebih tepat sasaran untuk menyelesaikan masalah ini,” Jelasnya.

 
Baca juga:

 
Arie Christopher juga menambahkan bahwa uang yang lari ke luar negeri dari pembelian mobil mewah, tidak sampai 50% dari total uang yang dibayarkan konsumen Indonesia.

 
Karena harga mobilnya hanya 30%, sedangkan 70% adalah pajak yang kembali ke pemerintah Indonesia. Itu adalah pajak barang mewah yang disebut Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

 
Saat ditanya, bagaimana jika rencana pemerintah tersebut direalisasikan. Arie mengatakan bahwa Ferrari Indonesia akan taat pada pemerintah yang itu artinya sebagai APM Ferrari, pihaknya akan menghentikan impor.

 
“Kalau impor mobil 3000 cc (ke atas) menjadi peraturan, kita akan hentikan dan semua mobil Ferrari itu bermesin 3000 cc ke atas sehingga praktis kami tak bisa jualan.” Kata Arie.

 
Dengan demikian, apakah Ferrari akan hengkang dari Indonesia? Arie tidak menjawab dengan tegas, namun hal itu tidak dapat dihindari jika pemerintah Indonesia benar-benar memberlakukan penghentian impor mobil mewah 3000 cc keatas sebagai kebijakan resmi.

 
“Saya belum bisa bilang seperti apa, hanya saja sinyalnya adalah mobil-mobil (Ferrari) kami bermesin di atas 3000 cc dan kalau itu terjadi, praktis kami tidak bisa jualan lagi (di Indonesia),” tutupnya.

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *