BLOG INI DIJUAL (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

Start-up China Umumkan Baterai EV Phoenix Bisa Tempuh 1000 km Sekali Cas

Great Bay Technology - Baterai EV Phoenix bisa tempuh 1000 km

Share

CaruserMagz.comBaterai EV Phoenix dari Start up China bisa tempuh 1000 Km dari kondisi penuh, walau dalam cuaca ekstrim dingin – Sebuah Perusahaan start-up China yang bernama Greater Bay Technology, mengumumkan pencapaiannya dalam teknologi baterai EV pada Juni 2023. Mereka membuat terobosan untuk menciptakan baterai mobil listrik yang mampu menggerakkan EV hingga jarak 1000 km (621 mil).

Terobosan itu adalah manajemen termal yang memungkinkan baterai EV beroperasi secara efisien pada temperatur ekstrim tinggi atau rendah. Sehingga bisa menempuh jarak yang lebih jauh.

Sel baterai buatan Greater Bay Technology tersebut diberi nama “Phoenix”. Aplikasi material superkonduktor guna memfasilitasi teknologi manajemen termal, memungkinkannya memanaskan sel dari suhu -20°C hingga 25°C hanya dalam lima menit. Sehingga proses pengecasan dan penggunaan energi listriknya jadi lebih efisien.

Inovasi ini dipicu oleh kondisi bahwa jarak tempuh mobil listrik berkurang pada cuaca ekstrim dingin. Temperatur -7°C hingga -1°C di musim dingin mengurangi jarak tempuh EV hingga 30%.

“Kita semua tahu jarak tempuh EV sangat terpengaruh di daerah dingin, (lingkungan dingin ekstrim) memberikan pengalaman pengguna yang buruk,” kata Huang Xiangdong, salah satu pendiri dan pimpinan perusahaan.

“Baterai Phoenix tidak hanya mengatasi waktu pengisian yang lama untuk EV, tetapi juga masalah lainnya. Tidak peduli apakah itu hari yang panas atau dingin, jangkauan baterai Phoenix tidak akan terpengaruh,” klaimnya.

SUV Listrik Aion V Plus
SUV Listrik Aion V Plus dari Group GAC

Start-up Unicorn Bagian dari Grup GAC

Greater Bay Technology (GBT) adalah anak perusahaan dari grup otomotif China Guangzhou Automobile Group Co (GAC). Perusahaan yang berfokus pada pengembangan teknologi EV tersebut dipisahkan dari Grup induknya pada tahun 2020. Karena itu, GBT langsung bergelar Start-up Unicorn karena bernilai lebih dari $1 miliar (sekitar Rp 15 Triliun).

Perusahaan start up tersebut mengatakan bahwa sel baterai Phoenix akan digunakan pada mobil listrik merek Aion, dari grup induknya GAC. Namun perusahaan itu juga mengatakan bahwa baterainya akan digunakan pada EV dari merek lain.

Perusahaan ini juga berambisi menciptakan baterai dan sistem pengecasan baterai EV secepat pengisian tanki BBM. Pencapaian terkininya adalah baterai generasi pertama mereka, yang sudah dipasang pada SUV Aion V-Plus, dapat memulihkan jarak tempuh hingga 500 km dari pengisian ulang daya selama 15 menit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)