BLOG INI DIJUAL, HARGA AWAL : RP 500 JUTA (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

Mobil China akan Kuasai Industri Otomotif Dunia, Ini Alasannya Menurut Pakar Inggris

Mengapa Mobil China akan Pimpin Industri Otomotif Dunia

Share

CaruserMagz.comMobil China akan pimpin industri otomotif Dunia – “Chinese car manufacturing industry is going to take over the car world” begitu kata Mat Watson, seorang pebisnis, influencer dan pakar otomotif Inggris, dalam sebuah video naratif yang dia posting di Channel YouTube Carwow.

Mat Watson merupakan influencer terkenal asal Inggris yang sudah menggeluti bisnis digital otomotif sejak muda. Dia sering menjadi acuan media-media otomotif dunia karena konten-kontennya yang menarik, padat, jelas dan jujur dalam mereview mobil-mobil terbaru.

Menurutnya, merek-merek mobil China akan memimpin industri otomotif dunia karena beberapa alasan. Khususnya di industri mobil listrik yang akan menjadi teknologi utama kendaraan di masa mendatang.

Namun merek China juga membuat mobil bermesin bakar yang bagus secara kualitas. Bahkan mereka bekerja sama dengan merek besar untuk desain dan platform, semisal Porsche, Pinifarina dan lainnya.

Mat Watson saat menjelaskan Merek Mobil China
Mat Watson saat menjelaskan Merek Mobil China

Dari pemaparannya di video YouTube-nya, beberapa alasan mengapa mobil China akan dominan secara global kami resume-kan antara lain adalah sebagai berikut:

  • Merek China sudah menjadi pemimpin di industri mobil listrik, karena mereka telah mulai menjual mobil listrik di dalam negerinya sejak lama, dan itu berkembang pesat.
  • Mobil listrik China sudah sangat populer di Norwegia, sebuah negara di Eropa yang paling banyak populasi mobil listriknya.
  • Merek China telah menjual lebih banyak mobil listrik dibanding Tesla.
  • Beberapa Merek otomotif besar dari China sudah mulai berekspansi secara global, khususnya di Eropa dan Amerika Utara.
  • Secara kualitas, mobil-mobil China tidak kalah dari mobil Eropa, Jepang, Korea dan Amerika. Bahkan beberapa lebih unggul dari dari mobil Eropa.
  • Harga mobil China secara luar biasa lebih murah dari mobil Eropa dan Jepang, namun secara kualitas dan fitur tidak bisa diremehkan lagi. Rata-rata harganya sepertiga dari harga mobil Eropa pada segmen yang sama.
  • Group raksasa otomotif China sudah banyak mengakuisisi brand besar dari Eropa, semisal Geely yang kini menguasai Volvo dan SAIC yang menguasai GM di China dan Asia.
  • China adalah pemimpin industri baterai mobil listrik dunia dan hampir semua mobil listrik punya part yang berasal dari China.

Beberapa merek Otomotif China yang menurut Matt Watson akan mendominasi dunia otomotif adalah sebagai berikut:

Neo

Neo mulai menjual mobilnya pada 2014 di segmen sportcar listrik, sama seperti Tesla saat memulai bisnisnya.

Neo telah mengalahkan rekor Tesla Model S di sirkuit Nurburgring, sehingga secara performa dan kualitas, mobil listrik dari merek start-up China ini tidak bisa dianggap remeh.

Untuk mobil listrik penumpang, Neo menjalankan bisnisnya dengan membangun infrastruktur penukaran baterai. Berbeda dari mobil listrik lain yang berfokus pada pembangunan stasiun pengecasan.

Sehingga pemilik EV Neo tidak dipusingkan dengan lama waktu pengecasan baterai, karena untuk mengganti baterai hanya diperlukan waktu sekitar 5 menit saja untuk bongkar pasang baterai EV-nya.

Neo berencana mengekspansi bisnisnya dengan target suda ada di seluruh negara Eropa dan AS pada 2025. Mereka berencana membangun stasiun penukaran baterai sebanyak 1000 titik di luar China, di seluruh dunia.

Xpeng

Xpeng telah menjual sedan listrik yang selevel dengan Tesla Model S, yaitu Xpeng P7 yang harganya hanya sepertiga dari Tesla Model S.

P7 dibanderol 27,000 Pounsterling atau sekitar Rp 500 jutaan, sedangkan Tesla Model S berharga sekitar 80.000 pound atau sekitar Rp 1,1 miliar di Eropa.

Secara kualitas dan desain, mobil listrik China tersebut tidak bisa diremehkan, karena platform-nya dikembangkan oleh Porsche.

Xpeng juga punya model yang lebih murah, yaitu Xpeng G3 yang berharga sekitar 18,000 pound, atau sekitar Rp 335 jutaan saja, dimana Tesla Model Y yang menjadi kompetitornya jauh lebih mahal.

Hal yang membuat EV merek China ini lebih murah adalah pada kapasitas beterainya yang lebih kecil, yaitu sekitar setengah dari kapasitas mobil Tesla pada segmen yang sama.

Pabrikan China ini juga mengembangkan mobil terbang dengan teknologi drone listrik. Mereka berinvestasi sebesar 400 juta Dollar AS atau sekitar Rp 5,7 Triliun untuk membuat mobil terbang.

BYD

BYD punya pesaing Tesla Model X yang bentuknya mirip Toyota Innova, yaitu BYD Tang 600. Model EV yang mirip Toyota Innova tersebut cukup laris di Norwegia karena ukurannya yang besar dan berkabin lapang.

BYD punya teknologi unggulan pada baterai EV-nya yang disebut ‘Blade Battery‘ yang diklaim sangat aman dari risiko meledak atau terbakar, seperti yang sering terjadi pada baterai mobil Tesla.

BYD telah menjual mobil listrik di China jauh lebih banyak dari Tesla. Kabar bagusnya, BYD sudah akan masuk Indonesia dan berencana memproduksi mobil listriknya di Indonesia.

Geely

Geely adalah grup otomotif raksasa asal China yang sudah mengakuisisi banyak brand ternama seperti Volvo, Proton, Polstar, Lotus. Group ini memiliki brand khusus untuk mobil listrik, yaitu Lynk & Co.

Mobil listrik pertamanya adalah Zero 1 yang dibangun dengan platform yang sama dengan Volvo XC-40 untuk pasar China. Sehingga memiliki standar keselamatan yang sama dengan Volvo yang terkenal sebagai mobil teraman di dunia.

Great Wall Motors (GWM)

Pabrikan China ini berfokus pada SUV, sehingga mereka membuat model yang banyak pada segmen SUV. Uniknya, nama-nama mobilnya diberi nama seperti produk Kopi, misalnya: Latte, Macchiato, dan Mocca.

Merek ini sudah membuat mobil dengan mesin bakar, hybrid dan plugin hybrid dan telah menjual produknya di luar China, seperti Australia.

Selain SUV, Great Wall juga membuat mobil listrik mungil berjenis citycar yang dibanderol harga sekitar $32.000 atau sekitar Rp 460 jutaan.

Hongqi

Ini adalah produsen mobil mewah yang sudah ada sejak tahun 1950an. Merek ini membuat mobil untuk para pejabat Komunis China pada awalnya.

Kini mereka membuat model-model untuk bersaing dengan merek luxury semisal Rolls Royce, Bentley dan lain sebagainya.

Model Hongqi yang ada sekarang dibuat untuk bersaing dengan Mercedes-Benz S-Class. Merek ini juga membuat SUV listrik yang bentuknya mirip dengan Rolls-Royce Cullinan, yaitu EH-S9.

SUV EV tersebut dibekali baterai 100 kW dengan motor listrik bertenaga 550 hp. Harga SUV mewah ini adalah 60.000 pound, atau sekitar Rp 1,1 Miliar. Jauh lebih murah jika dibandingkan RR Cullinan yang masih bermesin bakar dengan harga 250.000 pound atau sekitar Rp 4,65 Miliar.

Merek ini telah memproduksi mobilnya sekitar 300.000 unit per tahun dan berencana mulai menjual produknya di luar China, yang artinya akan membuat lebih banyak mobil di masa mendatang.

Hongqi memiliki mobil hypercar S9 yang bermesin V8 Hybrid bertenaga 1.400 hp dan mampu menuntaskan 0-100 km/jam kurang dari 2 detik serta memiliki top-speed 250 mph atau 402 km/jam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)