BLOG INI DIJUAL, HARGA AWAL : RP 500 JUTA (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

Produsen Mobil China Diuntungkan oleh Sanki Negara-negara Barat pada Rusia

Mobil China

Share

CaruserMagz.com – Produsen Mobil China dapat mengambil manfaat dari perang Rusia vs Ukraina terkait sanksi ekonomi negara-negara barat terhadap Rusia.

Sanksi ekonomi secara masif pada Rusia menyebabkan produsen mobil asal negara Barat seperti Eropa dan Amerika Serikat harus menghentikan produksi dan pengiriman kendaraan dari dan ke Rusia.

Bahkan produksi manufaktur mobil di Eropa pun terpaksa mengurangi volume produksi karena gangguan suplai Energi dan bahan mentah penting industri otomotif yang berasal dari Rusia dan Ukraina.

Di sisi lain, China mengambil sisi yang berpihak pada Rusia dalam sidang Dewan Keamanan PBB dengan mengambil sikap abstain, atau tidak mendukung resolusi DK-PBB untuk mengutuk operasi militer Rusia di Ukraina.

Dengan demikian, hubungan China dan Rusia secara Ekonomi tidak akan terganggu, dan China bisa melakukan bisnis apapun dengan Rusia karena tidak memberlakukan sanksi ekonomi seperti negara-negara barat.

Sehingga produksi mobil China yang beroperasi di Rusia dan ekspor tidak akan diganggu oleh Pemerintah Rusia, tidak perlu dihentikan dan bahkan bisa mendapat kue pasar yang lebih besar karena pabrikan dari negara Barat tidak bisa menjual produknya di Rusia selama perang berlangsung.

Sebagai catatan, sebanyak 122.800 unit kendaraan buatan China diekspor ke Rusia tahun 2021 lalu. Itu meningkat sekitar 200% atau menjadi 3 kali lipat dafri jumlah ekspor pada tahun 2020.

Artinya, bisa saja meningkat di tahun 2022 karena produsen mobil China kehilangan pesaing dalam jumlah besar akibat sanksi ekonomi oleh negara-negara Eropa dan AS.

Chery adalah merek Cina terlaris di Rusia yang telah menjual 40.874 unit kendaraan pada tahun 2021, meningkat 250% dibandingkan tahun 2020.

Pabrikan Mobil China Diuntungkan dengan Sanksi Barat pada Rusia
Pabrikan Mobil China Diuntungkan dengan Sanksi Barat pada Rusia

Setelah itu, ada Haval di tempat kedua dengan penjualan sebanyak 39.126 unit. Geely adalah yang terlaris ketiga dengan penjualan 24.587 unit. Selanjutnya Changan dengan 5.705 unit, dan FAW dengan 3.137 unit kendaraan.

Namun total penjualan mobil asal China di Rusia masih tidak termasuk 10 besar dari semua kue pasar otomotif Rusia.

Analis senior yang berfokus pada otomotif Asia di Bernstein, Eunice Lee, mengatakan sanksi Barat terhadap Rusia dapat membantu China mendapatkan pangsa pasar besar di bisnis otomotif.

Jika sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Rusia bertahan untuk waktu yang lama dan produsen mobil AS dan Eropa secara efektif dilarang melakukan bisnis di Rusia, ada potensi bagi pembuat mobil China untuk mendapatkan pangsa pasar di Rusia,” kata Lee.

Merek Mobil Asal China
Merek Mobil Asal China

Salah satu produsen mobil Barat yang diperkirakan akan sangat menderita akibat invasi Rusia adalah Group Renault.

Raksasa ototmotif asal Prancis tersebut memiliki saham mayoritas AvtoVAZ Rusia yang mengoperasikan merek Lada, brand otomotif terbesar di Rusia yang menguasai 24% dari total pasar otomotif negeri beruang Putih tersebut.

Rusia adalah pasar terbesar kedua Renault secara global dan analis memperkirakan produksi kendaraan di negara itu akan turun sebanyak 70% pada tahun 2022 ini.

Jika perang berlangsung lama dan Prancis mengambil sikap tidak melunak untuk terus menentang Rusia, maka ada kemungkinan merek Lada akan diambil paksa oleh Pemerintah Rusia tanpa imbalan apapun pada Group Renault. Karena perang berarti bisa mengambil apapun sebagai harta rampasan perang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)