Jika Kebijakan Bebas PPnBM Dipermanenkan, Apa saja Dampaknya? Apakah Negara Tak Dirugikan?

Kemenperin usulkan Kebijakan Bebas PPnBM Dipermanenkan

Share

CaruserMagz.comDampak Kebijakan Bebas PPnBM Dipermanenkan – Ada wacana yang disampaikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), bahwa kebijakan bebas pajak barang mewah untuk mobil baru (PPnBM) 100% akan dipermanenkan. Artinya pendapatan negara sebesar 10% dari nilain NJKB mobil dihilangkan.

Dalam pandangan awam, terkesan kebijakan ini merugikan negara, karena pendapatan pajak yang selama ini diterima negara dari penjualan barang mewah yang notabene dibeli oleh orang-orang berduit ditiadakan.

Tapi tidak demikian, karena keringanan pajak tersebut merupakan insentif bersyarat yang harus dipenuhi oleh pabrikan mobil, yaitu bahwa mobil tersebut harus diproduksi di dalam negeri dengan komponen lokal minimal 80%.

Itu artinya, kebijakan ini memang mengurangi pendapatan pajak negara, tapi di sisi lain, efek dominonya pada perekonomian negara akan sangat signifikan.

Menperin Agus Gumiwang - Usulkan Insentif PPnBM Dipermanenkan
Menperin Agus Gumiwang – Usulkan Insentif PPnBM Dipermanenkan

Banyaknya komponen lokal yang disyaratkan Pemerintah artinya akan membuat industri terkait yang memasok komponen mobil juga akan berkembang pesat di dalam negeri. Itu akan menambah lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian secara makro.

Di sisi lain, komposisi pajak yang jauh lebih ringan untuk mobil yang diproduksi dalam negeri, akan membuat mobil tersebut lebih kuat daya saingnya di pasar dalam negeri, karena harga yang jauh lebih murah dari mobil yang diproduksi di luar negeri, baik berstatus CBU maupun CKD.

Alhasil, pabrikan otomotif akan berlomba berinvestasi di dalam negeri. Karena tanpa pabrik beserta industri pembuat komponen mobilnya ada di dalam negeri, daya saing produk mereka jadi lemah.

Ini akan menjadi efek domino yang luar biasa, karena pabrikan akan membangun pabriknya di dalam negeri jika belum ada, dan bagi yang sudah ada tapi belum tercapai komponen lokal 80% akan memasukkan industri komponen kendaraannya ke dalam negeri.

Baca juga: Insentif PPnBM 100% Kemungkinan Dilanjutkan pada Tahun 2022

Di sisi pasar, konsumen otomotif Indonesia juga diuntungkan dengan harga mobil yang kian terjangkau dan teknologi mobil yang bisa ditingkatkan oleh pabrikan.

Karena ada gap puluhan juta untuk tiap mobil yang bisa dialihkan ke fitur atau teknologi tambahan, jika pabrikan ingin menjual mobilnya pada level harga yang sama dengan sebelum berlakunya ketentuan bebas PPnBM.

Jadi, semoga saja kebijakan bebas PPnBM 100% tersebut berhasil dipermanenkan, sehingga industri otomotif di Indonesia lebih pesat berkembang dan konsumen bisa menikmati fitur-fitur canggih, dengan harga mobil yang terjangkau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *