Hore! Ada Kemungkinan Insentif Pajak PPnBM 100% Dilanjutkan di Tahun 2022

Menteri Koordinator Perekonomian di ajang GIIAS 2021

Share

CaruserMagz.comMengintip Kemungkinan Bebas PPnBM 100% Dilanjutkan di 2022 – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, melakukan kunjungan ke pameran otomotif GIIAS 2021 di ICE, BSD, Tangerang, pada Kamis 11 November 2021.

Salah satu topik yang dibicarakan Menko Perekonomian adalah terkait penerapan bebas pajak barang mewah untuk pasar otomotif Tanah Air, guna memacu pemulihan pertumbuhan ekonomi setelah diterjang badai Pandemi COVID-19.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa skema bebas pajak PPnBM 100% telah berlangsung sejak Maret 2021 dan telah diperpanjang dua kali hingga direncanakan akan berakhir pada 31 Desember 2021.

Di sela-sela kunjungannya, Menko Airlangga Hartanto menyampaikan pernyataan yang memberi angin segar bagi industri dan konsumen otomotif Tanah Air.

Menko Airlangga mengenai kemungkinan PPnBM 100% Dilanjutkan - GIIAS 2021 ICE BSD
Menko Airlangga – GIIAS 2021 ICE BSD

Kabar itu adalah bahwa Pemerintah belum memutuskan apakah kebijakan bebas PPnBM akan dihentikan pada akhir Desember ini.

Penambahan memang sampai Desember. Tapi, nanti kami evaluasi kembali,” ujar Airlangga Hartarto, Kamis 11 November 2021.

Menurut Airlangga, hingga saat ini, Pemerintah belum memutuskan, apakah insentif terkait PPnBM 100% ini, akan dianggap berakhir pada akhir Desember 2021, atau berlanjut hingga 2022.

Secara teknis, masih sampai Desember. Jadi, dilihat saja kelanjutannya,” ujar Airlangga.

Baca juga:

Mengenai dampak dari kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP), dianggap telah berhasil meningkatkan pertumbuhan industri otomotif Indonesia.

Kinerja industri otomotif berhasil bertumbuh di tengah hantaman dampak pandemi Covid-19. Pertumbuhan industri ini tercatat pada angka 27,84% pada triwulan-III 2021. Hal itu disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang.

Pertumbuhan dua digit ini dicetak oleh industri alat angkutan selama dua triwulan berturut-turut. Saya mengapresiasi sektor ini sangat kencang pertumbuhannya,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Kenaikan yang sangat besar ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang on the right track,” tambah Agus.

Pada periode Januari-September 2021, penjualan ritel kendaraan mencapai 600.344 unit, meningkat 192.954 unit dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 407.390 unit.

Jadi bisa saja kebijakan keringanan pajak barang mewah PPnBM ini masih bisa dinikmati konsumen pembeli mobil hingga pada awal tahun 2022. Mengingat Pemerintah belum memutuskan apakah benar-benar akan dihentikan, atau dilanjutkan.

Kondisi ini analog dengan kondisi rencana berakhirnya skema relaksasi pajak PPnBM 100% pada akhir September 2021 lalu, yang kemudian ternyata akhirnya diperpanjang hingga akhir tahun.

Jika pasar otomotif belum sepenuhnya pulih seperti sebelum Pandemi Covid-19, apalagi ada skema pertambahan pajak emisi di tahun depan, ada kemungkinan kebijakan insentif PPnBM 100% ini dilanjutkan di tahun 2022 mendatang. Tapi pastinya, kita tunggu saja kebijakan resmi Pemerintah.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *