BLOG INI DIJUAL, HARGA AWAL : RP 500 JUTA (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

Tesla Pecat Karyawan yang Posting Kegagalan Sistem Autopilot, Media: ‘Elon Musk Munafik?’

Tesla pecat karyawan yang ungkap kegagalan sistem self-driving

Share

CaruserMagz.com – Tesla pecat karyawan yang memposting video tabrakan kecil saat menggunakan teknologi self-driving FSD Beta milik Tesla di channel YouTube pribadinya.

Karyawan Tesla bernama John Bernal tersebut dipecat setelah memposting video kegagalan sistem FSD Beta pada kendaraan yang ia kemudikan.

Tesla juga mencabut sistem FSD Beta dari mobil Bernal, meskipun dia tidak memiliki teguran keamanan terhadap akunnya.

Tidak ada pernyataan resmi dari Tesla, mengenai alasan pemecatan John Bernal. Namun media AS, CNBC, mencatat bahwa pemecatan itu terjadi setelah Bernal dipindah tugaskan menjadi operator pengujian sistem bantuan mengemudi tingkat lanjut.

Sebelumnya Bernal memposting tiga video di akhir tahun 2021 yang menunjukkan tiga versi FSD Beta yang mengalami masalah dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Pada minggu pertama Februari 2022, Bernal memposting video mobil Tesla-nya yang menabrak pembatas jalan di sekitar San Jose, California, saat mobil itu dikemudikan menggunakan sistem FSD Beta.

Mobil Tesla milik John Bernal Tabrak pembatas jalan saat gunakan FSD Beta
Mobil Tesla milik John Bernal Tabrak pembatas jalan saat gunakan FSD Beta

Seperti diberitakan Carscoops, Bernal mengatakan bahwa channel YouTube yang ia bangun sejak awal 2021 itu didasarkan pada kecintaannya pada merek Tesla dan kepeduliannya pada keselamatan berkendara. Bernal memandang bahwa sistem FSD Beta adalah “teknologi yang berpotensi menyelamatkan jiwa.”

Dia beranggapan bahwa video yang ia posting bersifat positif dan merupakan ulasannya sebagai seorang pengguna mobil Tesla. Mengenai beberapa masalah pada sistem autopilot FSD Beta, ia mengatakan bahwa itu adalah bentuk transparansi.

Bernal mengatakan bahwa dia telah dilarang memposting konten negatif atau kritis di masa depan terkait sistem FSD Beta, tetapi perusahaan tidak pernah menuliskan apa pun terkait kemungkinan pemecatan.

Karena Bernal beranggapan sebagian besar videonya positif, dia pikir dia akan mendapat peringatan resmi dari perusahaan jika dianggap melanggar, bukan langsung dipecat.

Meskipun telah dipecat, Bernal mengatakan, bagaimanapun dia masih peduli tentang Tesla, keselamatan kendaraan, menemukan dan memperbaiki kesalahan pada sistemnya. Tapi itu sudah terlambat dan tidak ada kata ampun.

Dari pantauan media, kebijakan media sosial Tesla tidak secara spesifik mengatur bagaimana karyawannya harus berperilaku di media sosial semisal YouTube.

Tetapi kebijakan tersebut menyebutkan: “bergantung pada akal sehat dan penilaian yang baik dari karyawannya untuk terlibat dalam aktivitas media sosial yang bertanggung jawab.”

Musk Terjangkit Hipocrisy? “Itu Gaya Khas AS yang Mendunia!”

Kejadian ini dinilai banyak kalangan media sebagai bentuk perbedaan antara perkataan vs perbuatan petinggi Tesla terkait dengan konsep “Kebebasan Berbicara secara Absolut“.

Apalagi pemecatan itu terjadi hanya beberapa hari setelah CEO Tesla, Elon Musk membuat pernyataan di Twitter, bahwa Tesla mendukung kebebasan berbicara dengan tidak memblokir sumber berita Rusia pada jaringan Starlink miliknya.

Namun Tesla dinilai telah bertindak hipokrit terkait kebebasan bebicara, karena selain pemecatan seperti yang terjadi pada Bernal, perusahaan itu juga menggunakan perjanjian arbitrase wajib bagi karyawannya untuk mencegah mereka menggugat perusahaan secara terbuka.

Penyebab Tesla pecat karyawan seperti ini menjadi kekhawatiran regulator di AS, bahwa perusahaan seperti Tesla memiliki intensi menyembunyikan kegagalan sistemnya, yang itu bisa mengancam keselamatan pengguna produknya.

Berbicara manis, tapi bertindak seperti iblis” sepertinya sudah menjadi gaya khas Amerika Serikat di kancah dunia, baik di bisnis apalagi perpolitikan dunia. Jadi hal demikian, bukanlah kejutan tapi keniscayaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)