BLOG INI DIJUAL, HARGA AWAL : RP 500 JUTA (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

Mobil Ngadat Setelah isi Bensin, Begini Pengalaman Kami

Mobil Ngadat setelah isi Bensin Pertalite

Share
CaruserMagz.com – Artikel ini kami tulis berdasarkan hal yang kami alami pada hari Minggu, 26 November 2017, saat melakukan perjalanan dari Palembang ke Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Yaitu mobil terasa ngadat setelah isi bensin berjenis Pertalite, di SPBU Pasti Prima yang baru saja beroperasi di dekat gerbang toll Palembang-Pemulutan.

 
Saat memulai perjalanan dari Plaju, lampu peringatan bergambar dispenser pom bensin sudah menyala. Sisa perjalanan yang bisa ditempuh pada MID menunjukkan angka 70 km, sementara perjalanan yang harus di tempuh sekitar 110 km.

 
Dengan kondisi tersebut kami merencanakan mengisi bensin di SPBU Pasti Prima yang belum lama mulai beroperasi. Lokasinya sebelum gerbang toll Palembang-Pemulutan, jika kita dari arah Jaka Baring menuju ke Toll. Karena kondisi tanki bbm yang sudah minta diisi, kami mengisi bbm cukup banyak, yaitu senilai Rp. 150.000, atau 19,48 liter untuk harga Pertalite Rp. 7.700/liter.

 
Setelah mengisi bensin tersebut, mulanya biasa saja, gejala aneh mulai terasa sekitar 300 km dari pom bensin. Celakanya Mobil terasa benar-benar berat, saat saya sudah masuk jalur toll, sehingga tidak mungkin putar arah dan kembali ke pom bensin. Benar-benar kehilangan tenaga dan torsi.

 
Kami bertanya-tanya, apakah operatornya salah memasukkan jenis bbm. Sehingga mobil kami yang meminum bensin diberi solar. Kami memberhetikan mobil di bahu jalan dan menghidupkan lampu hazard. Lalu kami cek struk pembelian bbm dan ternyata benar tertulis Pertalite, bukan solar.

 
Dalam kesempatan itu kami coba search di google, gelaja jika mobil bensin diisi solar. Dari artikel di beberapa media kredibel, mengatakan mobil bensin yang diisi solar akan segera mogok, lalu mesin tidak mau dinyalakan lagi.

 
Namun hal tersebut tidak terjadi pada mobil kami setelah berjalan cukup jauh dari pom bensin. Mobil hanya terasa berat dan kehilangan tenaga.

 
Dengan kesimpulan bahwa benar jenis bbm adalah bensin, kami memberanikan diri melanjutkan perjalanan. Kami coba pacu mobil yang biasanya kami geber stabil di 140 km/jam saat di toll. Tapi ternyata kecepatan sulit naik, sudah kick down masih jalan 80 km/jam saja. Saat lintasan 8 km tersebut hampir habis baru tercapai 120 km/jam.

 
Kondisi ini terus berlanjut hingga kami sampai di kota Prabumulih. Kami jadi sulit mendahului mobil-mobil lain seperti truck dan trailer. Kami berasumsi bensin jenis pertalite yang diisikan operator SPBU mengandung pengotor atau tercampur bahan lain yang mengurangi kualitasnya. Sehingga kami mengisi kembali bensin berjenis Pertamax.

 
Setelah diisi pertamax sekitar 6 liter, tenaga mulai kembali. Namun belum seperti sedia kala. Kami coba bertanya di forum otomotif dan jawaban beberapa kawan disana memberi beberapa kemungkinan, yang lebih banyak mengatakan kemungkinan bahwa pertalite tersebut tercemar pengotor.

 
Beberapa kemungkinan penyebab hal tersebut, berdasarkan perkiraan teman-teman di forum otomotif, antara lain: Pertalite terkontaminasi jenis bbm lain, misalnya solar dalam jumlah sedikit. atau Pertalite mengandung pengotor karena tanki di SPBU sudah di level bawah, sehingga semua kotoran yang mengendap di tanki tersedot dan masuk ke tanki bensin mobil kami.

 
Baca juga:3 Hal yang Perlu Diketahui tentang Tanki bbm Mobil

 
Kami belum mengecek kondisi mobil ke bengkel. Beberapa teman menyarankan untuk menguras tanki bensin dan membersihkan semua saluran. Karena ditakutkan akan berdampak pada mesin dalam jangka panjang jika dibiarkan.

 
Kami akan update artikel ini, jika sudah jelas sumber masalah dan solusinya dari ahli. Yang pasti, kuat dugaan kami penyebab dari masalah ini adalah kualitas Pertalite yang kami dapatkan dari pom bensin baru tersebut. Oleh karena itu, kami tidak akan pernah mengisi bensin di SPBU yang bersangkutan.

 
Bagi teman-teman di Palembang, harap berhati-hati dengan SPBU yang tidak memperhatikan kualitas jualannya. Jangan sampai mengalami masalah yang sama dengan kami.

 

Update (2 Desember 2017)

 
Pada Jum’at (1/12), kami mengecek kondisi mobil ke bengkel yang kami percaya. Teknisi membuka pompa bensin dan menemukan sumber masalah yang menyebabkan mesin mobil seperti kehilangan tenaga.

 
Ternyata memang terdapat banyak kotoran yang menyubat filter bensin. Kotoran tersebut seperti kapas dan beberapa benda padat seperti kerikil yang menempel di saringan. Kotoran tersebut mengurangi volume bensin yang masuk ke pompa.

 
Selain itu, ternyata di dalam filter bensin juga terdapat banyak kotoran halus berwarna hitam. Beberapa kali dibilas dengan bensin hingga bensin yang keluar kembali berwarna jernih.

 
Menurut teknisi bengkel tersebut, kemungkinan saya mengisi bensin saat SPBU tersebut baru selesai mengisi ulang tanki underground-nya, sehingga masih banyak kotoran yang belum mengendap. Atau bisa juga saat bensin di tanki underground tersebut sudah di level sangat rendah, sehingga kotoran di dasar tanki terikut saat di pompa ke tanki mobil saya.

 
Menurut teknisi tersebut, jika ternyata tidak ada kotoran yang menyumbat filter bensin, kemungkinan lain penyebab tenaga mobil seperti hilang, antara lain:

Busi yang sudah harus diganti.

Ada masalah dengan injeksi bensin ke ruang bakar.

Pompa bensin yang sudah lemah.

Kanpas kopling yang sudah harus diganti.

 
Setelah pompa dan filter bensin dibersihkan, kami melakukan uji jalan pada beberapa kecepatan. Hasilnya, tenaga mobil kembali pulih dan kembali mudah mencapai kecepatan 80 hingga 120 km/jam.

 
Demikian, semoga tulisan untuk berbagi pengalaman ini berguna bagi sobat yang membaca atau yang mengalami masalah yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)