Harga Pertamax Mahal, Amankah Beralih ke Pertalite? Ini Hal yang Harus Diperhatikan!

Amankah ganti Pertamax ke Pertalite

Share

CaruserMagz.comAmankah Beralih ke Pertalite jika sebelumnya Pakai Pertamax? – Kenaikan harga Pertamax yang signifikan pada pada awal April 2022 telah membuat banyak orang yang sebelumnya biasa menggunakan Pertamax untuk kendaraannya, serta merta beralih menggunakan Pertalite.

Pertanyaannya, amankah keputusan dan tindakan itu untuk kesehatan kendaraan baik roda dua maupun roda empat?

Beberapa orang yang disebut pakar otomotif mengatakan itu tidak masalah dan bisa dilakukan, dengan treatment tambahan tertentu. Misalnya dengan menjadwalkan engine-cleaning atau flashing lebih sering dari sebelum menggunakan Pertalite.

Namun ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh Sobat Car Users mengenai prinsip pembakaran BBM terkait angka Oktan pada mesin kendaraan.

Itu tidak sesederhana yang kita bayangkan bahwa BBM dengan angka oktan yang rendah, akan menyebabkan ruang bakar lebih kotor saja, tanpa efek samping lain yang membahayakan mesin, khususnya pada life-time dan ketahanan komponen mesin.

Prinsip Kompresi Mesin versus Angka Oktan (RON)

Mesin modern pada mobil masa kini didesain berdasarkan spesifikasi standar BBM terkait angka oktan. Sehingga bisa beroperasi dengan efisien, aman dan menjamin usia pakai mesin yang lama.

Hal yang perlu difahami adalah bahwa angka oktan BBM berkaitan dengan seberapa besar kompresi mesin didesain oleh pabrikan mobil.

Sebagai contoh, mesin dengan kompresi kurang dari 9:1, bisa menggunakan bensin RON-88 atau Premium. Ini umumnya adalah mobil dengan teknologi lama. Makin tinggi kompresi mesin, maka makin tinggi pula angka Oktan yang diperlukan, berikut daftar klasifikasinya:

  • Kompresi mesin kurang dari 9:1 : BBM RON-88 (Premium).
  • Kompresi mesin 9:1 – 10:1 : BBM RON-90 (Pertalite).
  • Kompresi mesin 10:1 – 11:1 : BBM RON-92 (Pertamax).
  • Kompresi mesin 11:1 – 13:1 : BBM RON-98 (Pertamax Turbo)

Baca: Memahami Istilah RON dan Angka Oktan pada BBM

Saran mengenai angka RON bahan bakar ini biasanya dinyatakan dalam buku manual kendaraan, atau juga ditulis di balik cover tutup tanki BBM.

Pada beberapa merek menerapkan itu sebagai syarat berlakunya garansi mesin. Artinya, jika pemilik mobil tidak menaati aturan pabrikan mengenai jenis BBM, maka garansi mesin otomatis hilang dan kerusakan tidak dapat diklaim.

Hal itu tentu memiliki dasar engineering atau teknis yang valid dan menggambarkan betapa bahayanya penggunaan BBM RON rendah untuk mesin berkompresi tinggi.

Amankah Beralih ke Pertalite? - Biaya Operasional Utama pada Mobil
Bahan Bakar – Biaya Operasional Utama pada Mobil

Dampak Buruk BBM Oktan Rendah pada Mesin Kompresi Tinggi

Konsep pembakaran pentingnya kompresi vs nilai oktan harus tepat, adalah untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, yaitu mengenai kapan saat terjadinya pembakaran.

Bahan bakar yang dikompresi dengan tekanan tinggi akan memiliki titik pijar tanpa harus diberi api pemantik dari busi, itulah mengapa mesin diesel tidak memiliki busi, karena pembakarannya disebabkan kompresi tinggi.

Nah, bensin juga demikian, angka RON rendah berarti lebih cepat terbakar dengan tekanan rendah, sehingga jika diberi tekanan tinggi, BBM tersebut akan terbakar sebelum seharusnya terbakar, tanpa dipantik api dari busi.

Kondisi itu menyebabkan ledakan yang lebih kuat dari seharusnya terjadi pada mesin. Ledakan itu tidak rata dan tidak menghasilkan tenaga yang padat. Gejala yang akan dirasakan disebut knocking atau mesin ngelitik.

Konsekuensi dari penggunaan BBM Oktan Rendah antara lain adalah:

  • Tenaga yang tidak padat, dalam waktu lama mesin seperti kehilangan tenaga.
  • Pembakaran tidak sempurna, sehingga terjadi jelaga yang dalam hitungan bulan akan mengotori ruang mesin.
  • Emisi kendaraan yang buruk karena pembakaran tidak sempurna.
  • Kerusakan komponen mesin lebih cepat, seperti piston berlubang karena ledakan lebih kuat dari seharusnya.

Dampak buruk penggunaan BBM RON rendah tersebut mungkin tidak akan dirasakan dalam waktu cepat, namun dalam hitungan bulan semisal 2 hingga 3 bulan setelah rutin menggunakan BBM RON rendah, akan terasa mesin ngelitik atau tenaga mobil yang lebih loyo dari sebelumnya.

Itu terjadi karena kotornya ruang bakar, sehingga volume pembakaran tidak lagi seperti seharusnya. Itu akan memerlukan pembersihan yang menyeluruh dan jika dilanjutkan, kondisi buruknya akan makin cepat terulang.

Dalam artikel ini, kami hanya mencoba menjabarkan secara runut mengenai amankah Beralih ke Pertalite dari sebelumnya Pertamax. Di kalangan pakar otomotif sebenarnya hal ini sudah diketahui secara umum.

Misalnya seperti pesan dari Iman Kartolaksono Reksowardojo, pakar kendaraan mesin bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengatakan bahwa efek penggunaan BMM Oktan rendah adalah buruk untuk kendaraan itu sendiri dan bagi lingkungan.

BBM RON rendah bisa menyebabkan knocking atau mengelitik. Knocking harus dihindari, karena dalam kasus ekstrem bisa merusak mesin, membuat piston berlubang, serta menurunkan efisiensi dan menaikkan emisi gas buang,” kata Iman, seperti dikutip Detik.com pada 12 Juli 2021.

Pengalaman Kami Pribadi

Kami adalah pengguna mobil dari pabrikan yang menyarankan secara ketat, bahwa mobil tersebut harus menggunakan BBM RON-92 atau Pertamax.

Karena dari dulu harga Pertamax dan Pertalite selalu tertaut jauh, maka kami mencoba menggunakan Pertalite. Selama beberapa bulan itu terasa normal-normal saja dan tidak terjadi apapun.

Namun dalam dua bulan pertama menggunakan Pertalite, getaran mesin mulai terasa lebih kasar dari biasanya. Pada bulan ketiga, tenaga mesin seperti ngos-ngosan saat melalui jalan menanjak, hingga benar-benar seperti tidak sanggup menanjak.

Setelah kami cek ke bengkel, teknisi menyarankan untuk dilakukan carbon-cleaning. Benar saja, kotoran hitam pekat dan kental keluar cukup banyak dari ruang pembakaran mesin.

Kami menjelaskan mengenai pemakaian Pertalite, lalu teknisi bengkel menyarankan kami agar mengehentikan hal itu, dan kembali konsisten menggunakan Pertamax.

Setelah kembali menggunakan Pertamax, kami tidak pernah lagi mengalami hal demikian dan carbon cleaning bisa dilakukan di rentang waktu yang lebih lama, yaitu 6 bulan hingga setahun sekali.

Kesimpulan dan Saran

Dari pemaparan dan pengalaman kami tersebut, kami menyimpulkan untuk menjawab pertanyaan “Amankah Beralih ke Pertalite?” adalah bahwa penggunaan BBM dengan RON rendah pada kendaraan berkompresi tinggi adalah tindakan yang tidak seharusnya dilakukan pemilik kendaraan.

Artinya jika pabrikan mobil Anda menyarankan bahwa RON minimal adalah 92, maka jangan beralih ke BBM dengan RON yang lebih rendah. Karena itu berbahaya bagi usia pakai mesin dan performa mesin itu sendiri.

Jadi sebaiknya tidak beralih dari Pertamax ke Pertalite, hanya dengan pertimbangan harga BBM. Karena biaya perbaikan mesin atau usia pakai yang lebih singkat tidak sepadan dengan penghematan untuk BBM.

Atau cek lebih detail kompresi mesin Anda, jika memang memiliki kompresi yang rendah, yaitu di bawah 10:1, maka tidak mengapa beralih ke Pertalite, jika selama ini Anda menggunakan Pertamax. Mobil masa kini biasanya memiliki saran angka RON pada cover tutup tanki BBM-nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *