Alasan Toyota Lamban Meluncurkan Mobil Listrik, Serius Tak Berarti Harus Cepat!

Toyota Lamban Membuat Mobil Listrik

Share

Alasan Mengapa Toyota Lamban Meluncurkan Mobil Listrik diungkap oleh CEO Toyota, Akio Toyoda, dalam perayaan HUT ke-60 Toyota Thailand. Tersirat Kekhawatiran akan masa depan EV.

CaruserMagz.com – Toyota banyak disebut lamban dalam menyambut era mobil listrik. Sedangkan beberapa pabrikan lain sudah mulai merilis banyak lineup mobil listrik murni, bahkan mereka sudah menentukan tahun target menghentikan produksi kendaraan bermesin bakar.

Toyota masih terkesan enggan beralih ke teknologi mobil listrik sepenuhnya, walau sudah mengumumkan lineup mobil listrik BEV masa depannya.

Organisasi lingkungan hidup, Greenpeace, bahkan sudah melabeli Toyota sebagai pabrikan otomotif yang paling buruk perhatiannya pada upaya netralitas karbon untuk mengurangi polusi udara secara global.

Fenomena tersebut ternyata bukan hal yang tidak disengaja atau karena Toyota tidak capabel dalam membuat mobil listrik. Akio Toyoda, selaku CEO Toyota Motor Corporation mengungkapkan alasan mengapa mereka terkesan lamban dalam merilis mobil listriknya.

Dalam perayaan HUT ke-60 Toyota Thailand, Toyoda menyempatkan untuk mengungkap apa yang ada dalam pandangan pemegang kebijakan di tubuh TMC terkait mobil listrik sepenuhnya.

Akio Toyoda - CEO of Toyota Motor Corporation
Akio Toyoda – CEO of Toyota Motor Corporation

Berikut beberapa poin alasan mengapa Toyota lamban meluncurkan mobil listrik yang diungkap petinggi TMC, termasuk mengenai visi mobil listrik mereka:

Toyota Tidak Mau Terburu-buru

Toyoda mengatakan bahwa ada dua hal yang masih menghambat pasar mobil listrik untuk berkembang dengan cepat, yaitu kesiapan masyarakat dunia dan infrastruktur pendukungnya yang masih minim.

“Saya yakin kita harus realistis tentang kapan masyarakat akan dapat sepenuhnya mengadopsi Kendaraan Listrik Berbasis baterai, dan kapan infrastruktur kita dapat mendukungnya dalam skala besar,” kata CEO Toyota.

Daya beli masyarakat terhadap mobil listrik yang masih terlalu mahal adalah salah satu penghambat utama. Teknologi baterai EV masih terlalu mahal untuk menjadi teknologi utama di industri otomotif.

Mobil Listrik (EV) Masih Membutuhkan Waktu Lama untuk jadi Arus Utama

Karena infrastruktur yang belum memadai secara global, maka Toyota menilai BEV masih membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi arus utama.

“Karena sama seperti mobil otonom sepenuhnya, yang seharusnya kita kendarai sekarang. Menurut saya BEV akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi arus utama, daripada yang media ingin kita percayai,” sambungnya.

EV bukanlah satu-satunya Cara Menuju Netralitas Karbon

Sejujurnya, BEV bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan netralitas karbon dunia,” kata Toyota.

“Karena jawaban yang tepat masih belum jelas, kita tidak boleh membatasi diri hanya pada satu pilihan,” tegas Toyoda.

Toyota sendiri secara serius mengembangkan teknologi dan membangun infrastruktur berbasis kendaraan berbahan bakar hidrogen, atau fuel cell vehicle.

Upaya tersebut dilakukan dalam kolaborasi yang masif dengan beberapa nama besar, baik sesama pabrikan mobil maupun industri pendukungnya, bahkan dengan Pemerintah Jepang.

Artinya Toyota akan mempertahankan teknologi mesin bakar, tapi menggunakan bahan bakar yang tidak menghasilkan emisi karbon sama sekali.

Tidak Perlu Berbicara Lantang

Kepala Eksekutif Toyota Motor, Sakichi Toyoda, mengatakan untuk menuju EV tak perlu berbicara lantang, dan dia mempertanyakan apakah EV harus dikejar secara eksklusif.

“Orang-orang yang terlibat dalam industri otomotif sebagian besar merupakan mayoritas yang diam. Mayoritas yang diam itu bertanya-tanya apakah EV benar-benar boleh dimiliki sebagai satu pilihan. Tapi mereka pikir itu tren sehingga mereka tidak dapat berbicara dengan lantang,” kata Sakichi Toyoda.

HUT-60 Toyota Thailand dirayakan
HUT-60 Toyota Thailand dirayakan

Toyoda menegaskan bahwa berbagai alasan tersebut bukan berarti pihaknya menganggap mobil listrik tidak penting. Hanya saja Toyota menganggap serius semua jenis kendaraan. Sehingga EV mendapat perhatian yang sejajar dengan jenis lainnya.

Pada akhir 2021, Raksasa otomotif Jepang tersebut berjanji untuk bernvestasi hingga $35 miliar (sekitar Rp 540 Triliun) untuk membangun jajaran mobil listriknya hingga tahun 2030.

Faktanya, Toyota lebih lambat dari pabrikan besar lainnya dalam meluncurkan model listrik sepenuhnya. Hingga saat ini Toyota baru meluncurkan satu BEV, yaitu bZ4X di beberapa pasar utama.

Lineup bZ lainnya dikabarkan baru akan rilis pada tahun 2026. Sedangkan bZ4X sendiri masih dijual secara terbatas dan baru di beberapa negara saja.

Sedangkan pabrikan lain semisal GM, Volkswagen, BMW, Mercedes-Benz, Hyundai dan KIA terlihat lebih agresif secara global dan mulai menginvasi pasar EV di Eropa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *