Toyota Innova jadi FWD Bersasis Monokok dan Punya TSS, Ikut Jejak Avanza!
CaruserMagz.com – Ikuti jejak Avanza, Toyota Innova jadi FWD Bersasis Monokok – Toyota Kijang Innova adalah mobil impian banyak keluarga Indonesia. Para pemilik mobil kecil semisal city car atau low MPV, banyak yang bermimpi mengganti mobilnya ke Kijang Innova.
Stigma sebagai mobil mewah yang nyaman, lega, irit dan perawatan mudah, sudah sangat kuat menempel ada Innova. Hal itu membuat kesuksesan Innova di segmen medium MPV tidak tertandingi.
Karena dengan ukuran besar dan semua kelebihannya, harga Innova tak tertandingi murahnya dibanding semua kompetitor pada segmen yang sama.
Sebut saja misalnya Kia Sedona (sekarang Carnival), Nissan Serena, Mazda Biante, Honda Oddyssey dan lainnya. Kita tentu tahu level harga semua medium MPV tersebut yang di atas Rp 500 juta hingga menyentuh 1M.
Salah satu faktor kesuksesan Innova tersebut banyak dipercaya adalah berkat sistem penggerak roda belakang (RWD) dan sasis ladder-frame yang bisa diandalkan di semua kontur jalanan hingga ke pelosok.
Baca: Alasan Mengapa Kijang Innova Tak Tertandingi
Namun ternyata Innova akan segera mengikuti jejak adiknya, Toyota Avanza dan Veloz yang telah berubah menjadi MPV bersasis monokok dan berpenggerak roda depan atau Front Wheel Drive (FWD).
Kabar tersebut dihembuskan oleh OtoDriver.com yang digawangi jurnalis dan influencer otomotif ternama, Fitra Eri. OtoDriver mengaku mendapat informasi valid dari sumber orang Toyota yang terpercaya. Biasanya kabar dari OtoDriver memang tidak meleset.
“Nantinya Innova akan beralih ke MPV dengan bodi monokok dan tak hanya itu, (Innova) akan ikuti jejak Avanza jadi MPV tarikan roda depan,” kata sumber terpercaya, seperti dikutip OtoDriver pada Senin, 29 November 2021.
Mengenai waktunya, informan tersebut mengatakan bahwa Innova FWD akan hadir pada paruh akhir tahun 2022 mendatang.
“Hal ini akan terjadi pada 2022 mendatang, di semester dua,” ujar nara sumber yang menolak diungkap identitasnya tersebut.
Kemungkinan Perubahan Lainnya
Faktor perubahan teknologi sasis Toyota ke model Toyota New Global Architecture (TNGA) memang mau tidak mau merubah platform mobil dari Ladder-Frame ke Monokok.
Selain FWD dan sasis monokok, perubahan lain yang sangat mungkin terjadi adalah disematkannya transmisi CVT dan paket fitur ADAS Toyota Safety Sense (TSS) pada Kijang Innova generasi baru.
Hal tersebut sebenarnya cukup predictable mengingat segmen Innova yang lebih tinggi dari Avanza, tidak mungkin fitur-fitur dan kenyamanannya akan tidak lebih baik dari Avanza dan Veloz.
Di sisi lain, perubahan itu bisa jadi mendesak mengingat aturan emisi yang kian ketat dan persaingan segmen MPV dan mobil keluarga secara keseluruhan yang kian sengit.
Mobil-mobil Low MPV dan Low SUV makin menggiurkan untuk mengganti Innova di hati konsumen sebagai mobil impian. Karena efisiensi bahan bakar kian baik dan kenyaman mobil-mobil kompetitor di segmen yang lebih rendah, sudah selevel dengan Innova.
Sebut saja misalnya Mitsubishi Xpander, Honda All New BR-V dan Suzuki XL7, meskipun secara harga bersaing dengan Avanza dan Rush, tapi level kemewahan dan kenyamanan sudah selevel Innova, bahkan fitur-fiturnya sudah mengungguli Innova.
Jika tidak berubah, mungkin dalam hitungan beberapa tahun, Kijang Innova yang berharga Rp 350 – 400 jutaan akan tenggelam. Apalagi menghadapi gempuran segmen Medium MPV seperti Honda CR-V dan Wuling Almaz.
Bagaimana menurut Sobat Car User, apakah setuju jika Toyota Innova jadi FWD dan bersasis monokok? Sampaikan pendapat Sobat di kolom komentar artikel ini.
