Hyundai Stargazer Kurang Menarik pada Hal-hal Ini, Berpotensi Bikin Konsumen Kurang Sreg

Hal kurang menarik pada Hyundai Stargazer

Share

CaruserMagz.comMengapa Hyundai Stargazer Kurang Menarik? – ‘Tak ada gading yang tak retak‘, istilah itu rasanya tepat disematkan pada Hyundai Stargazer yang baru saja diungkap secara total oleh PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).

Artinya, dengan limit harga dalam persaingan di segmen mobil murah, tidak mungkin ada produk sempurna yang akan memuaskan semua orang. Jika memiliki kelebihan di banyak sisi, maka pasti ada kekurangan di beberapa sisi lainnya.

Setelah diungkap secara keseluruhan pada pihak media dan influencer pada Kamis, 21 Juli 2022, kita jadi mengetahui ada banyak kelebihan Stargazer dibanding kompetitornya. Tapi beberapa kekurangan juga terungkap.

Bagi sebagian orang, kekurangan-kekurangan tersebut bisa diabaikan, tapi bagi sebagian lainnya, mungkin itu cukup penting hingga mengurangi minat mereka pada LMPV baru dari Hyundai ini.

Berikut kami ulas secara rinci, hal-hal yang menurut kami berpotensi menyebabkan minat konsumen pada Stargazer berkurang, atau minimal membuat konsumen bimbang antara jadi atau tidak untuk meminang Stargazer.

Bukan bermaksud menjelek-jelekkan, namun kami harap daftar hal yang membuat Hyundai Stargazer kurang menarik ini menjadi acuan perbaikan bagi PT HMID, untuk menghadirkan Stargazer versi facelift atau generasi baru di masa depan.

Rem Parkir masih Tuas Manual (hand-brake)

Di segmen varian tertinggi LMPV, rem parkir elektrik yang dilengkapi fitur auto-hold sepertinya secara signifikan meningkatkan nuansa modern, canggih dan kekinian dibanding tuas rem tangan.

Para kompetitor Stargazer seperti Toyota Veloz dan Mitsubishi Xpander varian Sport CVT dan Ultimate, telah menggunakan rem parkir elektrik. Sementara LMPV di kasta bawah seperti Avanza, Xenia dan Ertiga masih menggunakan rem tangan.

Interior Stargazer full Abu-abu dengan rem tangan
Interior Stargazer full Abu-abu dengan rem tangan

Sebenarnya secara fungsi, rem parkir dengan tuas yang dioperasikan secara manual juga punya kelebihan, karena tidak ketergantungan dengan sistem kelistrikan dan elektronik.

Hanya saja, untuk nuansa kemewahan, rem tangan terkesan jadul. Semoga di masa mendatang, paling tidak Hyundai menyematkan fitur rem parkir elektrik pada varian tertinggi.

Nuansa Plastik Keras yang Kental

Dashboard dan doortrim Hyundai Stargazer didominasi plastik keras dengan warna keabuan. Tak dapat dipungkiri, kualitas bahan plastik tersebut cukup tinggi dan solid, hanya saja pemilihan warnanya yang keabuan membuat kesan plastik keras terlihat murahan.

Dashboard Hyundai Stargazer yang dominan plastik keras warna abu-abu
Dashboard Hyundai Stargazer yang dominan plastik keras warna abu-abu

Menurut kami, mestinya Hyundai memberi warna yang lebih lebih gelap dan sedikit sentuhan soft-touch pada beberapa bagian interior. Hal itu akan membuat interior mobil terasa lebih mewah. Contoh yang bisa dijadikan referensi adalah bahan plastik pada Mitsubishi Xpander.

Plastik di sekitar head unit dan instrument cluster

Kesan berplastik-plastik kian kental dengan hadirnya komponen plastik besar yang seolah mengintegrasikan instrument cluster dan head unit. Plastik itu nampak besar dan menambah kesan cheap-look pada dashboard Stargazer.

Plastik keras besar pada cluster Hyundai Stargazer
Plastik keras besar pada cluster Hyundai Stargazer

Menurut kami, tidak mengapa memisah head unit hingga menjadi floating sesungguhnya, sedangkan instrumen cluster cukup diberi tudung semisal pada Hyundai Santa Fe. Tampilan lebih simpel akan terasa lebih mewah.

Atau minimal jika harus seolah terintegrasi, maka berilah plastik dengan aksen piano-black dan berdimensi lebih tipis, sehingga seolah benar-benar terintegrasi dan tampak lebih mewah.

Desain Pure MPV

Tak dapat dipungkiri, sekarang adalah era SUV-isasi, sehingga nuansa gagah crossover akan menambah minat konsumen. Desain yang fleksibel untuk cocok diberi aksesoris khas SUV juga sedang diminati konsumen.

Misalnya pada Xpander yang kental nuansa crossovernya, sehingga jika ditambah beberapa aksesoris khas SUV semisal clading over-fender, side-skirt dan roof-rail, akan terlihat makin gagah.

Sedangkan Stargazer menganut desain pure-MPV. Desain stargazer yang seperti hatchback diperbesar tidak akan cocok jika dimodifikasi ke arah crossover.

Desain Body Stargazer pure MPV
Desain Body Stargazer pure MPV

Sehingga konsumen yang menginginkan tampilan mobil yang gagah, akan men-skip Stargazer dari daftar pilihannya. Karena Toyota Veloz, Mitsubishi Xpander bahkan Ertiga, punya potensi untuk tampil lebih gagah jika ditambah aksesoris.

Desain Belakang yang Aneh

Desain belakang Stargazer memang unik dan membuatnya mudah dikenali dari jauh dan out-of-the-box dibanding kompetitornya. Namun desain ini bukanlah selera semua orang atau kebanyakan orang.

Kami yakin akan banyak orang yang memandangnya sebagai desain yang aneh dan kurang menarik. Karena garis-garisnya yang patah-patah nampak kontras dengan keseluruhan body yang membulat dan aerodinamis.

Itu seperti oval cantik yang mulus, lalu ditempeli pecahan-pecahan gelas tajam di belakangnya. Itu terlihat berantakan dan terasa menciderai desain yang cantik dari depan hingga ke tengah.

Desain Belakang Stargazer yang kontras
Desain Belakang Stargazer yang kontras

Ground Clearance Rendah

Ground Clearance Stargazer tergolong lebih rendah dari kompetitornya seperti Veloz dan Xpander, yaitu dibawah 200 mm. Ini menandakan Stargazer memang dibuat untuk mobil perkotaan.

GC berkaitan dengan daya jelajah, khususnya di jalanan pelosok yang tidak menentu. Sehingga dimasa kini, GC yang lebih tinggi berpotensi lebih diminati oleh konsumen di daerah.

Sedangkan konsumen perkotaan mungkin memaklumi GC yang lebih rendah, hanya saja sebagian mereka sudah memikirkan GC jika harus berhadapan dengan banjir, atau kondisi jalan di perumahan yang banyak polisi tidur berdimensi jumbo.

Jaringan Dealer dan Servis Purna jual

Jaringan dealer dan layanan purna jual masih menjadi kendala terbesar bagi konsumen untuk memilih mobil-mobil dengan merek non-mainstream. Karena hal itu terkait dengan kemudahan pelayanan servis dan ketersediaan suku cadang.

Masyarakat di kota provinsi mungkin sudah dengan mudah mengakses dealer dan jaringan servis Hyundai, namun masyarakat di kabupaten yang berjarak ratusan kilometer dari ibukota provinsi, akan berfikir berulang-ulang untuk memilih Stargazer, dalam perbandingan kemudahan layanan dealer dari kompetitor semisal Toyota, Mitsubishi dan Suzuki.

Baca: Perbandingan Fitur Stargazer vs Veloz, Canggihan Siapa?

Itulah beberapa hal yang menurut kami membuat Hyundai Stargazer kurang menarik dan berpotensi besar mengurangi minat konsumen. Semoga kedepan akan ada perbaikan dari PT HMID, semisal untuk versi facelift atau generasi baru di masa depan.

Jika Sobat pembaca memiliki pendapat berbeda, atau ingin menyampaikan poin lainnya yang Sobat kurang sereg pada Hyundai Stargazer, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *