Honda Jelaskan Penyebab Harga CR-V Naik Rp 100 Jutaan di 2022

Penyebab Harga CRV Naik signifikan di 2022

Share

CaruserMagz.comApa Penyebab Harga CR-V Naik jadi Rp 650 Jutaan? – Sejak diberlakukannya PPnBM berdasarkan emisi pada awal 2022, harga mobil di Indonesia terkoreksi cukup signifikan, baik secara nominal harga maupun dari segi maping level harga terkait segmen mobil.

Apalagi beberapa mobil mendapat insentif keringanan pajak PPnBM hingga 100% sepanjang tahun 2021 lalu. Hal itu membuat perubahan signifikan, misalnya harga Sedan turun drastis dan harga SUV naik meroket.

Contoh lainnya adalah beberapa mobil jadi tidak berbeda dengan mobil CBU, walau diproduksi di dalam negeri dengan kandungan lokal tinggi, misalnya ini terjadi pada Honda CR-V.

Baca: Harga Honda CR-V 2022 Naik Gila-gilaan

Harga Honda CR-V untuk OTR DKI Jakarta naik mulai Rp 40 jutaan untuk tipe terendah, dan hingga Rp 90,4 juta untuk tipe Prestige dengan banderol hingga Rp 659,9 juta.

Alasan Mengapa Harga CR-V 2022 Naik 100 Jutaan
Alasan Mengapa Harga CR-V 2022 Naik 100 Jutaan

Menanggapi hal itu, Yusak Billy selaku Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), menjelaskan bahwa penyebab harga CR-V naik, murni karena peraturan pajak baru.

Kami hanya merefleksikan pajak berdasarkan peraturan yang terbaru. Tahun lalu CR-V mendapat full 100% PPnBM DTP,” kata Yusak Billy.

Tahun (2022) ini, hanya diberlakukan (pada) kendaraan di bawah Rp 250 juta. Sehingga kendaraan kami, naik dari 0% ke 15% hingga 20% PPnBM-nya, tergantung besar pajak emisi,” sambungnya.

Dengan banderol Rp 650 jutaan, CR-V jadi tidak begitu berbeda dengan mobil CBU seperti Hyundai Santa Fe dan Peugeout 3008.

Padahal CR-V berstatus CKD dengan kandungan lokal cukup tinggi. Aturan baru tersebut, menurut Billy, membuat tidak ada bedanya antara mobil CKD dan CBU.

Mobil CKD dan CBU perhitungannya sama, Pajak berdasar pada seberapa nilai kadar emisinya,” ujar Billy.

Maka untuk mobil mewah, aturan pajak emisi membuat mobil CKD tidak lagi istimewa. Hal ini bisa membuat pabrikan berkurang minatnya untuk merakit kendaraannya di dalam negeri.

Namun Yusak Billy meyakinkan bahwa tidak akan mengalihkan produksi CR-V ke luar negeri dan menjualnnya di Indonesia sebagai mobil CBU.

Tidak, Bagi kami, selalu fokus pada produksi dalam negeri. Hal ini sangat berpengaruh terhadap banyaknya supply chain kami dan mendukung pertumbuhan ekonomi (Indonesia) secara umum,” pungkas Direktur Marketing HPM tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *