CEO BMW: Mobil Listrik dengan Platform Neue Klasse adalah Lompatan Kuantum!
CaruserMagz.com – BMW sedang mengembangkan platform khusus untuk line up mobil listrik masa depannya. Platform itu diberi nama BMW Neue Klasse.
Baru-baru ini, Oliver Zipse selaku CEO BMW memberikan beberapa pernyataan terkait platform EV barunya tersebut, pada pertemuan tahunan pemegang saham BMW.
Menurut Zipse, platform EV BMW akan membuat harga mobil listrik BMW lebih murah, hingga berada pada level yang mirip dengan harga BMW bermesin ICE.
Format sel silinder pada platform Neue Klasse akan menghemat biaya produksi hingga 30%, yang artinya juga akan membuat EV BMW menjadi kompetitif.
Zipse juga menyebut bahwa baterai kimia dan format sel baru pada EV-nya akan meningkatkan output daya.
“Itu juga yang dimaksud dengan generasi drivetrain GEN6 terbaru kami, yaitu lebih banyak output, kimia sel baru, dan format sel baru,” kata Zipse.
BMW akan memulai produksi platform Neue Klasse pada tahun 2025 di pabrik baru di Debrecen, Hongaria, yang pada tahap awal akan digunakan untuk kendaraan listrik menengah.
Pabrik baru tersebut akan mulai dibangun pada 1 Juni 2022 dan diharapkan mulai berproduksi sekitar 2 tahun setelahnya, yaitu 2024.
Uniknya, Zipse mengklaim bahwa pabrik barunya tersebut juga akan berpedonam pada prinsip green energy, alias tanpa bahan bakar fosil. Pemasok energi akan dipilih yang hanya bersumber dari energi terbarukan.
CEO BMW mengatakan bahwa dua prototipe desain untuk model berbasis Neue Klasse telah ditunjukkan kepada anggota dewan BMW. Kedua model tersebut disebutnya luar biasa dan akan membuat orang terpesona.
“Kami dapat menjanjikan Anda bahwa Anda juga akan terpesona oleh mereka. Neue Klasse mewakili lompatan kuantum yang kami tuju,” kata Zipse.
“Ini sejalan dengan model baru dari arahan grup, yakni unit kecil yang bergerak gesit dan memiliki akses ke platform teknologi kami untuk meningkatkan sinergi,” pungkasnya.
Sebagai target terdekat, BMW mengharapkan 2 juta unit atau 10% dari penjualannya adalah mobil listrik di tahun 2025. Itu diharapkan meningkat hingga 50% pada tahun 2030.