Alasan Toyota dan Lexus Tidak Membuat Mobil Berpelindung Balistik Anti-Peluru

Lexus LX 600 OFFROAD

Share

CaruserMagz.comToyota dan Lexus tidak akan pernah membuat mobil berpelindung Balistik – Lexus menyelenggarakan forum diskusi online dengan jurnalis terpilih di Asia terkait rencana peluncuran Lexus LX 600 generasi terbaru.

Ada banyak pertanyaan yang dikemukakan para jurnalis otomotif. Salah satu informasi penting yang dinyatakan petinggi Lexus bahwa LX 600 akan diumumkan jadwal peluncurannya di Pilifina pada Februari mendatang.

Ada pertanyaan menarik adalah dari jurnalis AutoIndustriya, Pilifina, yaitu mengapa Lexus sebagai produsen mobil mewah, tidak menyediakan varian dengan fitur armor atau pelindung anti-peluru dan anti-peledak.

Karena beberapa merek mobil mewah lain sudah menyediakan varian dengan pelindung balistik dari model mewahnya.

Misalnya Mercedes-Benz memiliki seri Guard, BMW memiliki varian Armor, dan Jaguar memiliki varian Sentinel.

Namun Lexus sebagai kompetitor dari merek-merek mewah tersebut, tidak menyediakan opsi dengan pelindung balistik.

Padahal mobil seperti Lexus LX dan LS, Toyota Land Cruiser, serta Toyota Crown umumnya digunakan oleh konsumen dari kalangan pejabat dan pengusaha crazy-rich yang mungkin beberapa diantaranya merasa perlu mobil berpelindung balistik.

Toyota Crown 2021 - model sedan akan disuntik mati
Toyota Crown – Sedan Pejabat Tinggi

Alasan Mengapa Lexus Tidak Membuat Mobil Anti-Peluru

Pertanyaan tersebut ditanggapi oleh Kyoko Miyamoto dari Lexus Brand Enhancement Division di Lexus International.

Menurutnya Lexus tidak akan pernah menawarkan mobil lapis baja atau kendaraan dengan perlindungan balistik apa pun. Hal itu juga terjadi untuk line-up mobil Toyota.

Hal itu terjadi karena mobil anti peluru atau dengan pelindung balistik dianggap sebagai senjata oleh Pemerintah Jepang. Hal itu dihubungkan dengan Undang-undang negara yang melarang rakyatnya membawa senjata.

Sehingga produksi mobil dengan pelindung balistik tidak akan diperbolehkan tanpa izin khusus dari Pemerintah Jepang. Sehingga tidak memungkinkan untuk produksi masal, apalagi untuk diekspor.

Itu artinya pabrikan Jepang hanya akan membuat mobil anti-peluru berdasarkan pengawasan ketat dari Pemerintah, itupun hanya untuk keperluan terbatas atas izin negara.

Jangankan rakyat biasa, bahkan Polisi pun di Jepang tidak diperbolehkan membawa senjata api. Sehingga jika rakyatnya bisa punya mobil anti-peluru, itu bisa berarti orang kaya akan lebih kuat dari hukum negara.

Dengan informasi tersebut, jika hukum negara Jepang yang menjadi penghalang, maka berarti pabrikan Jepang lainnya juga tidak dapat membuat opsi pelindung balistik, semisal Nissan, Mitsubishi, Honda, Suzuki, Mazda dan lainnya.

Jepang memang menerapkan hukum kebijakan nasional fasifis terkait senjata, setelah Perang Dunia II.

Itulah mengapa tentara Jepang disebut Pasukan Bela Diri atau Japan Self Defense Force, ketimbang Angkatan Bersenjata. Bahkan Polisinya pun tidak bersenjata api.

Namun di sisi lain, banyak perusahaan modifikasi independen di dunia yang bisa merubah mobil biasa jadi mobil berpelindung balistik, seperti anti-peluru hingga anti ledakan granat.

Sehingga sebenarnya para crazy-rich bisa menambahkan pelindung balistik pada mobilnya melalui jasa perusahaan aftermarket. Namun tentunya dengan biaya yang luar biasa mahal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *