Fanatik Mesin Bakar, Bugatti Ogah Bikin Mobil Listrik

There will be no Bugatti EV till 2032

Share

CaruserMagz.comProdusen supercar masih fanatik mesin bakar? – Peralihan teknologi otomotif dari mesin bakar ke powertrain listrik murni adalah keniscayaan.

Karena dari banyak sisi penggunaan bahan bakar fosil berefek negatif pada lingkungan, ekonomi dunia dan kesehatan manusia secara global.

Berbagai produsen otomotif sudah mengarahkan visi perusahaannya untuk beralih ke teknologi electric vehicle (EV), baik secara sukacita, sukarela ataupun terpaksa dan dipaksa oleh aturan dunia.

Namun para produsen supercar merupakan perusahaan-perusahaan yang paling lambat dan pesimis mengenai teknologi EV. Mereka terlalu cinta pada mesin bakar dengan karakteristik garangnya.

Tesla sudah memberi contoh bahwa EV juga bisa dijadikan supercar hingga hypercar bertenaga ribuan tenaga kuda, dengan harga selevel sportcar.

Tapi itu tidak membuat beberapa pabrikan supercar merubah haluan perusahaan ke visi EV sepenuhnya dalam waktu dekat.

Sebelumnya beberapa pabrikan supercar seperti Ferrari dan Lamborghini membuat pernyataan bahwa supercar listrik adalah lelucon dan mereka tidak berminat membuatnya.

Tapi kini kita saksikan bahwa 2 merek supercar tersebut sudah melunak mengenai supercar listrik. Bahkan Lamborghini telah menegaskan bahwa semua mobil barunya di 2023 akan berteknologi Listrik.

Bugatti Masih Fanatik Mesin Bakar

Tapi rupanya ada merek supercar yang masih fanatik dengan mesin bakar, yaitu Bugatti, merek asal Prancis yang kini bernaung dalam group Volkswagen bersama Porsche dan Lamborghini.

Hal itu disinyalir dari pernyataan Mate Rimac, pemilik Rimac Automobili yang kini menjabat sebagai CEO Bugatti.

Rimac menegaskan bahwa dibawah kepemimpinannya, Bugatti belum akan membuat supercar atau hypercar listrik dalam satu dekade ke depan.

“Versi murni listrik tidak termasuk dalam rencana sepuluh tahun kami untuk Bugatti, dan juga tidak ada SUV,” kata Rimac, seperti dikutip Carscoops, pada Senin (12/9).

Render Bugatti SUV EV - Bugatti Fanatik Mesin Bakar
Render Bugatti SUV EV

Itu artinya hingga tahun 2032, jika keputusan itu tidak diubah, kita belum akan menyaksikan hypercar listrik murni dari Bugatti.

Walau mungkin di masa itu akan banyak supercar dan hypercar EV, semisal dari Tesla, Porsche, bahkan Rimac Automobili dan berbagai start up semisal Rivian, Lucid, XPeng, dan lain sebagainya.

Membuka Diri pada Teknologi Hybrid

Menurut Mate Rimac, elektrifikasi yang mungkin dilakukan Bugatti dalam waktu dekat adalah membuat mobil hybrid.

“Kendaraan Bugatti generasi berikutnya, mungkin mencakup beberapa tingkat hybrid,” ujar Rimac.

Namun dia menjanjikan bahwa baterai mobil hybrid Bugatti akan memiliki jangkauan lebih jauh dibanding hybrid dari merek supercar lain semisal Ferrari dan McLaren.

Bugatti hybrid dijanjikan bisa dikendarai dengan motor listriknya saja hingga 31 mil atau 50 km, dibanding merek lain yang hanya menyediakan jangkauan sekitar 12 – 25 km saja.

Model Bugatti yang kemungkinan mendapatkan powertrain hybrid lebih dulu adalah Bugatti Chiron. Dengan tambahan powertrain listrik, Chiron memungkinkan dirancang ulang jadi lebih atletis lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *