BLOG INI DIJUAL (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

CEO VW: Perang Rusia-Ukraina Bisa Berdampak Lebih Buruk pada Ekonomi Dunia Dibanding Pandemi

Herbert Diess, CEO Volkswagen sampaikan kekhawatiran pada akibat Perang Rusia

Share

CaruserMagz.com – Herbert Diess, CEO Grup Volkswagen, menyampaikan kekhawatirannya pada kondisi perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan, terkait dampaknya pada perekonomian dunia, khususnya Eropa dan manufaktur otomotif.

Menurutnya, perang berkepanjangan di Ukraina bisa berakibat sangat jauh lebih buruk bagi ekonomi Jerman dan Eropa dibanding pandemi COVID-19 serta krisis semikonduktor yang diakibatkannya.

Gangguan pada rantai pasokan global dapat menyebabkan kenaikan harga yang besar, kelangkaan energi, dan inflasi,” kata Diess kepada Financial Times.

Menurut Diess, hal buruk itu terjadi karena para pendukung Ukraina, termasuk banyak negara Eropa dan Amerika Serikat, yang menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Volkswagen dan merek Jerman lainnya telah menghentikan kegiatan produksi mobilnya di Rusia, walau mendapat ancaman bahwa pabrik mereka akan dinasionalisasi Pemerintah Rusia jika menghentikan bisnis di Rusia.

Penghentian produksi tidak terelakkan karena gangguan rantai pasokan keluar-masuk Rusia. Jika perang terus berlanjut, maka kegiatan produksi di Eropa pun akan terhenti karena keterbatasan bahan baku dan energi.

Pabrik Volkswagen di Rusia
Pabrik Volkswagen di Rusia

Semakin lama perang Rusia-Ukraina berkepanjangan, maka akan makin buruk dampaknya pada industri manufaktur secara global, dan Eropa adalah yang pertama terkena dampak.

Eropa telah ketergantungan dengan pasokan energi dari Rusia, khususnya minyak dan gas, dimana Rusia memasok 45% kebutuhan gas di seluruh Eropa.

Itulah mengapa sebagian besar negara di Eropa tidak mau mengikuti ajakan Pemerintah Amerika Serikat untuk memberlakukan embargo energi secara penuh pada Rusia.

Namun demikian, efek buruk dari perang telah dimulai pada Februari 2022, dimana telah terjadi inflasi sebesar 5,8% di zona Eropa. Diperkirakan akan mencapai 7% jika perang tak kunjung berakhir.

Untuk masyarakat seperti Jerman, yang bergantung pada energi dan bahan mentah dari Rusia, jika Anda membayangkan skenario di mana kami memutuskan hubungan bisnis dengan Rusia, yang mungkin harus kami lakukan jika konflik ini tidak berhenti, Anda tidak dapat membeli energi lagi dan ini akan mengarah pada situasi yang mungkin berdampak besar pada Eropa dan Jerman,” kata Diess.

Namun CEO VW tersebut menolak disebut pro-Rusia. Dia menegaskan bahwa sikapnya adalah mendukung sanksi maksimum terhadap Rusia.

Diess mengatakan bahwa jalan keluarnya adalah kembali ke negosiasi, untuk berdialog dengan Rusia, agar mengakhiri perang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)