BLOG INI DIJUAL (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

12 Prilaku Mengemudi Paling Berbahaya yang Wajib Ditinggalkan

Prilaku mengemudi paling berbahaya - kebiasaan buruk pengemudi

Share
CaruserMagz.com – Mengemudikan mobil sudah menjadi kebutuhan masyarakat modern dan jumlah mobil kian meningkat. Sehingga keselamatan berkendara menjadi makin penting, karena bukan hanya untuk pengemudi itu sendiri, tapi juga bagi penumpang dan pengguna jalan lainnya.

 

Namun tentu sulit mengharapkan semua orang akan berprilaku baik saat mengemudi. Maka setidaknya kita bisa memulai dari diri sendiri, untuk melindungi diri, penumpang mobil kita dan pengguna jalan lain dengan berprilaku baik dan menghindari beberapa kebiasaan buruk yang berpotensi berbahaya.

 

Mengemudikan mobil adalah kegiatan serius yang tidak boleh dianggap enteng, namun juga tidak boleh dilakukan dengan tegang. Terlalu menganggap remeh kebiasaan buruk bisa mengakibatkan kecelakaan hebat yang mengancam keselamatan jiwa.

 
 

1. Mengemudi dibawah pengaruh alkohol

 

Mungkin di negara kita minuman keras beralkohol tidak begitu lazim, sehingga kasus kecelakaan akibat alkohol ini jarang kita temui. Namun bagi mereka yang sudah biasa mengkonsumsi alkohol, sebaiknya berfikir ribuan kali untuk minum minuman beralkohol jika harus mengemudikan mobil.

 

Alkohol adalah musuh utama bagi pengemudi dan pengemudi yang sudah dibawah pengaruh alkohol adalah musuh utama bagi semua pengguna jalan lain.
 
Mungkin para pecandu minuman keras berfikir, dengan jumlah sedikit tidak akan berpengaruh. Padahal kenyataannya, sedikit saja alkohol ada di dalam darah, itu akan mengurangi reflek dan kemampuan membuat keputusan yang tepat saat mengemudi. Bahkan alkohol bisa memacu rasa percaya diri terlalu berlebihan, sehingga membuatnya cenderung agresif dan temperamen.

 
 

2. Merokok

 

Banyak akibat buruk dari mengemudikan mobil sambil merokok. Saat pengemudi merokok, mereka harus membuka kaca, sehingga membuat kenyamanan udara kabin jadi hilang, sedikit banyak asap rokok tetap akan menyebar di dalam kabin. Asap yang mengendap di kabin dapat membahayakan penumpang lain, apalagi anak-anak.

 

Potensi mata kemasukan abu rokok juga ada, karena rokok yang tertiup hembusan udara dari luar. Saat menyalakan korek api pengemudi bisa kehilangan konsentrasi pada lingkar kemudinya, dan ada potensi kecelakaan dalam kondisi tersebut.

 
 

3. Menggunakan Telpon Genggam

 

Ini adalah kebiasaan yang sangat berbahaya, tapi masih banyak dilakukan pengemudi. Berbicara di telepon atau mengetik text (texting) di hp masih sering di lakukan banyak pengemudi.
 
Konsentrasi pengemudi akan terpecah saat mengangkat telepon atau mengetik pesan, sambil menyetir dengan satu tangan. Selain itu, dengan hanya satu tangan di kemudi, akan mengurangi kesigapan saat terjadi kondisi darurat.

 
 

4. Terlalu sering melihat cluster-meter

 

Tergoda untuk selalu melihat instrumen di balik lingkar kemudi juga merupakan kebiasaan yang mengandung risiko. Karena akan mengurangi perhatian pengemudi pada kondisi jalan atau kendaraan lain di sekitarnya.

 

Dalam kecepatan tinggi, kehilang konsentrasi pada kondisi jalan dalam hitungan detik, dapat berpengaruh besar dan berakibat fatal. Maka sebaiknya tidak terlalu sering memperhatikan cluster-meter. Yakinkan mobil tidak dalam kecepatan tinggi dan tidak ada kendaraan lain dalam jarak dekat saat harus melihat cluster-meter.

 
 

5. Mengoperasikan head unit layar sentuh

 

Head unit layar sentuh tanpa tombol manual juga punya risiko bahaya bagi pengemudi. Makanya pada mobil varian tertinggi yang menggunakan layar sentuh, biasanya dilengkapi dengan audio steering switch control, agar pengemudi tidak perlu melepaskan tangannya dari setir dan tidak perlu mengalihkan pandangannya dari jalan ke dashboard.

 

Mengoperasikan head unit layar sentuh dengan mengalihkan pandangan dari jalan dan tangan dari lingkar kemudi sangatlah berbahaya, karena merusak konsentrasi pengemudi. Jika mengganti head unit ke full touch screen, sebaiknya belilah satu paket dengan steering switch, jika tidak sebaiknya berhenti sejenak saat harus mengatur head unit.

 
 

6. Memaksakan diri saat mengantuk

 

Saat terasa mengantuk, jangan paksakan diri untuk tetap mengemudi. Menepi dan berhentilah, lalu tidur sejenak untuk menghilangkan kantuk. Dalam kondisi mengantuk, sering kita mengira kita kehilangan konsentrasi hanya sejenak, padahal sudah beberapa detik dan ketika sadar, kecelakaan hebat sudah terjadi, atau bahkan tidak pernah terbangun lagi.

 
 

7. Tidak Menggunakan Seat Belt

 

Tidak hanya pengemudi yang wajib menggunakan seat belt atau sabuk pengaman, tapi semua penumpang. Seat belt bukan hanya untuk menyelamatkan jiwa saat terjadi kecelakaan, tapi juga penting untuk mencegah badan kita terhentak saat terjadi pengereman mendadak.

 

Kecelakaan yang terjadi dengan penumpang tidak menggunakan sabuk pengaman, kebanyakan mengakibatkan kematian atau cidera parah.

 
 

8. Bernyanyi Keras-keras Mengikuti Audio

 

Mungkin kita mengira biasa saja bernyanyi sambil menyetir, tapi percaya atau tidak, kebiasaan ini mengandung risiko bahaya yang tidak kalah tinggi. Karena bisa menghilangkan konsentrasi pengemudi pada jalan dan kendaraan lain.

 

Dengan konsentrasi lebih besar  ke penghayatan pada lagu, ditambah suara musik yang cenderung dikeraskan, akan mengurangi kemampuan pengemudi untuk mendengar klakson kendaraan lain dan ada kemungkinan tangan melakukan kesalahan pada lingkar kemudi.

 
 

9. Terlalu Memperhatikan Papan Reklame

 

Papan reklame memang dibuat menggoda untuk dilihat, apalagi billboard berukuran besar di pinggir jalan, membuat kita ingin melihat detailnya dalam waktu lama. Misalnya foto wanita cantik, gambar produk yang kita sukai, atau kata-kata menarik dan lucu.

 

Bagi penumpang mungkin itu tidak masalah, tapi bagi pengemudi, iklan pada billboard bisa membahayakan, karena menghilangkan konsentrasinya pada jalan.

 
 

10. Makan dan Minum sambil Menyetir

 

Kebiasan ini juga mungkin dianggap biasa, namun juga mengandung risiko kecelakaan jika sering dilakukan oleh pengemudi. Karena padangan atau konsentrasinya bisa terhalang oleh botol air minum atau makanan yang ia makan.

 

Bagi pengemudi, sebaiknya berhenti untuk menyelesaikan makan dan minum, lalu melanjutkan perjalanan dengan konsentrasi penuh.

 
 

11. Menggukanan Sepatu High Heel

 

Dalam perjalanan ke pesta, sebaiknya wanita melepaskan sepatu high heel-nya dan menggunakan sendal, telanjang kaki atau menggunakan sepatu sport saat mengemudi.

 

Sepatu high heel akan mengurangi kesigapan kaki untuk menekan berbagai pedal mobil, apalagi pedal rem yang sangat penting untuk keselamatan.

 

 

12. Ngebut

 

Selain kehilangan konsentrasi, kebiasaan ngebut juga jadi faktor terbanyak menyebabkan kecelakaan. Karena semakin cepat kita berkendara, makin besar kebutuhan pada konsentrasi penuh. Sedikit saja perhatian teralihkan, bisa berakibat fatal.

 

Semakin kencang kita mengemudi, akan semakin buruk keadaannya jika terjadi kecelakaan, padahal semakin ngebut, semakin besar pula peluang untuk terjadi kecelakaan.

 

Contoh kecilnya adalah saat kita keluar jalur dengan kecepatan rendah, akan lebih mudah untuk mengembalikan mobil ke jalur yang benar, sedangkan dalam kecepatan tinggi akan sangat sulit, butuh lintasan panjang dan harus mempertimbangkan keseimbangan mobil. Jika ada kendaraan lain, kemungkinan besar terjadi tabrakan hebat.

 

Dengan kecepatan yang sedang-sedang saja, sesuai dengan kondisi jalan, perjalanan akan lebih aman karena mobil lebih terkendali dan keadaan lebih mudah diprediksi oleh pengemudi.

 
Salam Otomotif! Salam Tertib!
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)