BLOG INI DIJUAL (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

Untung Rugi Punya Mobil Sejuta Umat dari Merek Mainstream

Untung Rugi punya Mobil Sejuta Umat

Share
CaruserMagz.com – Hai frens.. apakah sobat lagi memilih-milih mau beli mobil merek apa dan jenis apa? Sudah jamak di masyarakat kita bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan menentukan pilihan adalah faktor mainstream, atau mobil yang paling banyak dimiliki orang pada umumnya.

 

Banyak faktor turunan yang berasal dari ke-mainstream-an suatu brand otomotif, seperti luasnya jaringan pelayanan purna jual, kemudahan mendapatkan spare part, banyaknya teknisi bengkel yang familiar dengan mesin dan pemeliharaan mobil tersebut dan lain sebagainya.

 

Namun punya mobil orang kebanyakan juga punya sisi yang kurang sedap untuk dinikmati. Untungnya kelemahan mobil mainstream pada umumnya tidak begitu dirasakan oleh pemiliknya yang menjadikan mobil tersebut sebagai mobil pertamanya, lalu seterusnya membeli mobil dari brand yang sama saat mengganti mobil.
 

Sebelumnya kami mohon maaf pada para pemilik atau pecinta mobil mainstream, tulisan ini hanya curahan uneg-uneg kami mengenai mobil. Ini bukan karya jurnalistik, tapi opini belaka. Toh kami hanya blogger, bukan media yang harus mengikuti gaya jurnalis. Harap tidak marah-marah di kolom komentar yah.. hehe.

 

Mari kita ulas satu-persatu apa saja keuntungan kerugian memiliki mobil yang juga dimiliki banyak orang.

 
 

1. You’re not Special

 

Memiliki mobil yang sama dengan kebanyakan mobil di jalan raya tentu membuat mobil sobat tidak spesial, karena sejauh mata memandang ada mobil yang sama dengan mobil kita. Ketika janjian ketemu dengan orang dan ditanya pake mobil apa, orang tetap akan sulit menandai mobil yang mana, karena ada terlalu banyak mobil yang sama.

 

Mobil mainstream cocok buat sobat yang introfet atau tidak suka jadi pusat perhatian atau tidak ingin mudah dikenali saat sedang dalam perjalanan. Tapi bagi sobat yang membeli mobil untuk bergaya, sekeren apapun mobil sobat tidaklah akan terlihat keren jika mobilnya mainstream, karena orang akan memandangnya biasa-biasa saja.

 
 

2. Kualitas Seadanya

 

Produsen mobil mainstream tahu betul, seperti apapun mobil yang mereka buat tetap akan laris manis. Maka menekan biaya produksi sebanyak mungkin adalah rumus baku dalam bisnis mereka. Korbannya adalah kualitas yang dibuat seadanya. Misalnya bahan interior yang murahan, plat body tipis seperti kaleng kerontang, finishing yang seperti tidak niat dan lain sebagainya.

 

Namun biasanya para pemilik mobil mainstream akan bersikeras mengabaikan kualitas mobilnya yang rendah. Kebanyakan sudah merasa legowo saja, ya itulah adanya maka syukuri saja. Toh.. yang penting bisa berjalan, mengangkut penumpang atau barang, tidak kehujanan dan tidak kepanasan.

 
 

3. Fitur Ketinggalan

 

Mobil Mainstream biasanya lebih lambat dalam meng-upgrade fitur dibanding brand-brand lain. Karena tidak perlu canggih-canggih amat, mobilnya sudah laku keras. Berbeda dari mobil yang kurang laku, mereka akan menawarkan fitur yang berlimpah dengan harga yang sedikit lebih murah, demi bersaing dengan si mainstream.

 

Biasanya paling cepat memakan waktu 3 tahun mobil mainstream baru mengupgrade fitur menyamakan dengan mobil yang bukan mainstream, itu pun masih tidak selengkap kompetitornya. Contonya fitur rem ABS pada Toyota Avanza, hingga kini Avanza hanya punya ABS saja tanpa EBD, sedangkan Suzuki Ertiga sudah memiliki ABS+EBD sejak tahun 2012 dan Honda Mobilio sejak tahun 2014.

 
 

4. Mahal

 

Degan fitur dan kenyamanan seadanya tersebut, mobil mainstream biasanya dijual dengan harga yang tetap lebih mahal dari para kompetitornya. Karena sang produsen yakin tetap akan laku keras. Alhasil, jika dihitung value-for-money mobil tersebut, jadi lebih mahal berkali-kali lipat dibanding mobil lain. Karena dengan harga yang lebih murah, sebenarnya kita sudah bisa menikmati kenyamanan dan fitur yang jauh lebih baik, jika kita tidak membeli mobil mainstream.

 
 

5. Menyetir Itu Melelahkan

 

Karena selalu menggunakan mobil yang sama, sobat pemilik mobil mainstream hanya tahu impresi berkendara dengan mobil tersebut. Pada akhirnya membiasakan diri dengan posisi mengemudi pada mobil tersebut dan harus legowo setiap menyetir dalam perjalanan jauh, badan terasa lelah, remuk redam dan pegal-pegal.

 

Karena bentuk kursi mobil mainstream biasanya punya kemiripan dengan bangku sekolah alias rata flat baik tempat duduk maupun sandarannya. Sehingga kurang bersahabat dengan struktur tubuh kita. Sedangkan mobil lain sudah memikirkan ergonomi kursi agar pengemudi dan penumpang tidak mudah lelah. Entah mengapa, hingga artikel ini kami tulis, kursi mobil sejuta umat masih dengan bentuk yang tidak ergonomis. Mungkin butuh 3 hingga 5 tahun lagi baru difikirkan oleh para desainer mobil mainstream.

 
 

6. Tidak Mengenal Kenyamanan Mobil Sesungguhnya

 

Sama seperti point-point sebelumnya, pemilik mobil mainstream cenderung legowo dengan kenyamanan mobil-nya. Bahkan tak sedikit yang merasa bahwa mobilnya sudah cukup nyaman atau sangat nyaman. Itu terjadi karena tidak mencoba mobil lain dengan kenyamanan sesungguhnya.

 

Pengalaman kami pernah ngobrol dengan seorang teman pemilik mobil mainstream, dia menyarankan saya supaya membeli Honda Mobilio karena menurutnya itu mobil nyaman banget, suspensinya empuk kursinya enak dan lain sebagainya.

 

Padahal kita tahu MPV Honda tersebut bukanlah yang ternyaman, bahkan kursinya tipis, suspensinya kaku. Tapi karena dia dulunya hanya merasakan mobil sejuta umat, maka ketika mencoba mobil lain, sudah terasa sangat berbeda. Padahal ada banyak mobil lain yang jauh lebih nyaman.

 
 

7. Membosankan

 

Mobil mainstream tampangnya membosankan, itu kenyataan yang harus diterima. Terkadang bukan karena desainnya buruk, tapi karena sudah kadung terlalu banyak di jalanan dan setiap hari kita temui, maka kita cepat bosan melihatnya, nothing special, itu-itu saja.

 

Bahkan sekelas mobil Honda yang desainnya dapat dibilang cukup atraktif, ketika mobilnya baru dirilis biasanya banyak yang suka namun setelah banyak di jalanan, tidak ada lagi kesan unik, special dan indah. Dia menjadi barang biasa yang mudah ditemui di jalanan.

 

Apalagi jika desain mobil mainstream tersebut seadanya seperti kenyataan yang ada. Bahkan dari level LCGC sampai mobil mewahnya di luar sana, dijuluki mobil selera orang tua, membosankan dan tidak berjiwa muda.

 
 

8. Jadi Incaran Maling!

 

Ini adalah fakta yang sudah banyak diakui media, bahwa mobil mainstream itu adalah incaran utama para maling. Karena setelah mencuri mobil ini, akan sulit dikenali karena mudah berkamuflase di jalanan. Para maling pun dengan mudah menjual mobil mainstream baik sebagai utuh maupun setelah dicincang dan dijual terpisah-pisah, karena banyak konsumennya.

 

Para praktisi ahli dalam dunia permalingan mobil tentu sangat mahir mengakali mobil mainstream, karena mudah mereka pelajari sistem keamanannya.

 
 

KEUNTUNGAN?

 

OK, itu mungkin hal-hal yang kurang sedap dari mobil mainstream. Lalu mengapa meskipun banyak kekurangannya mobil sejuta umat tetap diminati umat? Karena tentu ada hal-hal positif yang menguntungkan. Berikut daftar keuntungan punya mobil mainstream:

 

1. Jaringan service purna jual banyak, tersebar hingga ke pelosok.
2. Para montir bengkel umum banyak yang familiar dengan mesin dan perawatan mobil mainstream.
3. Spare part mudah didapat dengan ketersediaan yang belimpah, dari yang KW100 hingga genuine.
4. Banyak yang sama, hingga jika mendapat masalah di jalan banyak orang yang bisa membantu karena mengerti dengan seluk-beluk mobil tersebut.

 

Itulah kira-kira kelebihan dan kekurangan mobil mainstream atau yang sering kita sebut mobil sejuta umat, menurut pendapat kami. Namun pada akhirnya pilihan tetap menjadi hak azasi setiap orang. Suatu mobil menjadi mainstream karena dia berhasil mengikuti keingingan orang kebanyakan.

 

Memiliki mobil mainstream bukalah hal yang salah, begitu juga menjadi anti-mainstream dalam hal pilihan kendaraan juga bukan hal yang buruk. Semua ada untung-ruginya, ada senang dan tak senangnya. Jika punya uneg-uneg, silahkan sobat sampaikan pada kolom komentar.

 

Salam Otomotif!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)