Memperkirakan Harga OTR Hyundai IONIQ 5 Indonesia dari NJKB Mulai Rp 450 Juta
CaruserMagz.com – Perkiraan Harga OTR Hyundai IONIQ 5 Indonesia – PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan memproduksi mobil listrik Hyundai IONIQ 5 di Indonesia di tahun 2022. Artinya Hyundai akan menjadi pabrikan pertama yang memproduksi EV di Tanah Air.
Situs Samsat DKI Jakarta telah merilis Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) atau harga dasar mobil sebelum pajak dari Hyundai IONIQ 5 pada awal Maret 2022.
Hyundai IONIQ 5 Indonesia akan ditawarkan dalam dua varian, yaitu 2-Wheel Drive (2WD) dengan harga dasar Rp 450 juta dan varian All-Wheel-Drive (AWD) dengan banderol Rp 473 juta.
Melirik harga NJKB Hyundai Kona EV yang ada di bawahnya, yaitu Rp 488 juta, maka dapat kita simpulkan bahwa harg OTR IONIQ 5 EV akan lebih murah dari Kona EV.
Hal tersebut cukup masuk akal, pasalnya IONIQ 5 akan diproduksi di dalam negeri dan berstatus CKD, sedangkan Kona EV adalah mobil yang berstatus CBU Korea Selatan.
Kita bisa mengira-ngira berapakah kisaran harga On-the-Road (OTR) Hyundai IONIQ 5 berdasarkan NJKB tersebut, dengan analogi membandingkan NJKB vs OTR untuk Hyundai Kona EV.
Dengan harga OTR Kona EV yang pada Maret 2022 dibanderol Rp 674,8 juta, artinya ada peningkatan sebesar Rp 186,8 juta atau 27,68% dari NJKB-nya.
Dari analogi itu, maka dapat diperkirakan bahwa harga OTR IONIQ 5 adalah sebagai berikut:
Varian IONIQ 5 EV | Harga NJKB | Perkiraan Harga OTR |
IONIQ 5 EV 2WD AT | Rp 450 juta | Rp 574,6 juta |
IONIQ 5 EV AWD AT | Rp 473 juta | Rp 603,9 juta |
Jadi kisaran harga OTR IONIQ 5 Indonesia adalah Rp 600 jutaan. Namun perlu diingat bahwa mobil ini akan bergelar CKD, jadi kemungkinan akan dibebani pajak yang lebih ringan dari Kona EV yang CBU.
Artinya, ada kemungkinan harga sampai di konsumen untuk IONIQ 5 akan lebih murah lagi karena komponen pajak yang berbeda.
Di masa mendatang, harga Hyundai IONIQ 5 bisa jadi lebih murah lagi karena faktanya walau CKD, komponen lokalnya masih tergolong tinggi mengingat baterai sebagai komponen utama masih diimpor.
Sedangkan Hyundai Indonesia sedang membangun pabrik baterai EV, yang artinya di masa depan baterai EV Hyundai Indonesia akan berstatus komponen lokal, dan itu akan signifikan menurunkan harga OTR mobilnya.