Bikin Rugi, Malaysia Stop F1 GP Sepang Sejak 2018

Malaysia Stop F1 GP Sepang 2018

Share
CaruserMagz.com – Setelah 4 negara disinyalir berniat menghentikan kontrak dengan Formula-1 untuk musim 2017, yang salah satunya adalah Singapura. kini giliran Malaysia menyampaikan keinginannya untuk berhenti jadi host gelaran balap jet darat paling bergengsi, F1 Grand Prix, setelah kontraknya selesai pada tahun 2018 mendatang.

 

Seperti dilaporkan oleh MalayMailOnline (Senin, 21-Nov-2016), Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Nazri Abdul Aziz, menyatakan bahwa dia setuju dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia.

 

Menurut Menteri Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin, pihaknya berniat menghentikan ajang tahunan balapan Formula-1 di Sirkuit Sepang, Malaysia, dengan alasan bahwa balapan tersebut menyedot biaya tinggi, namun tidak menguntungkan, bahkan mengembalikan uang tersebut pun tidak mampu.

 

Gelaran F1 di Malaysia telah berlangsung selama 17 tahun, sejak dimulai pada 1999. Namun Datuk Nazri menyatakan bahwa Negaranya tidak bisa melanjutkan pembiayaan pada ajang F1 yang kian membengkak.

 

Perjanjian sekarang adalah untuk tahun 2016 hingga 2018. Jadi ketika perjanjian ini berakhir, tidak akan ada lagi (F1 di Malaysia). Kehadiran (penonton) menurun dan daya tariknya berkurang sekarang. Kami menghabiskan RM 300 juta  per tahun. Namun Kami tidak memdapatkan kembali senilai RM 300 juta tersebut,” ungkap Nazri pada pernyataannya di gedung Parlemen.

 

Berbeda dengan MotoGP, Datuk Nazri mengatakan bahwa Malaysia masih ingin melanjutkan kerjasama dengan balapan Motor tersebut, karena dinilai masih menguntungkan.

 

Ini adalah cerita yang berbeda untuk MotoGP, karena minat itu masih ada. Kami akan kehilangan banyak turis jika MotoGP dihentikan,” kata Nazri.

 

Selain alasan finansial di atas, Mentri Pariwisata Malaysia juga mengatakan bahwa tidak adanya pembalap Malaysia yang berhasil menjadi peserta F1 juga memberi kontribusi pada berkurangnya minat penonton yang datang ke sirkuit untuk menonton balapan jet darat ini secara langsung.

 

Sebelumnya CEO F1, Bernie Eccelestone menyampaikan pada media otomotif Jerman dengan nada pesimis, bahwa Singapura tidak ingin lagi menjadi penyelenggara F1 pada musim 2017 mendatang, negara tersebut tidak akan perpanjang kontraknya setelah selesai pada akhir musim 2016.

 

Bukan hanya Singapura; Jerman, Brazil dan Kanada juga belum jelas kelanjutannya sebagai tuan rumah F1. Namun Eccelestone mengatakan bahwa mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan Brazil dan Kanada.

 

 

Nah.. jadi bagi sobat penggemar F1 yang suka nonton langsung balapan ini di Malaysia, tahun 2017 mendatang kemungkinan akan  jadi ajang F1 terakhir di negeri Jiran tersebut. Bahkan di Singapura, kemungkinan kita tidak akan lagi dapat menonton race F1 GP di Sirkuit Marina Bay.

 

Rating F1 di segala lini sedang menurun drastis, baik di dunia pertelevisian maupun magnetnya sebagai alat pariwisata guna mendatangkan turis ke negara penyelenggara.

 

Dari percakapan sehari-hari kami dengan masyakat awam, mereka memang lebih banyak suka pada MotoGP, karena balapan tersebut mereka nilai lebih dinamis, banyak kejutan dan terasa lebih real sebuah balapan dibanding F1 yang karena banyaknya pit-stop, membuat penonton kurang merasakan aliran adrenalin pembalap yang berebut posisi terdepan.

 

Jika melihat tren ini, wajar saja jika Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin yang sedang berencana membangun Sirkuit Balap kelas dunia di Jakabaring-Palembang, lebih mengarahkan sirkuit tersebut pada gelaran MotoGP, bukan F1. Namun semoga Sirkuit Jaka Baring juga memenuhi standar F1, sehingga saat rating F1 naik kembali, Indonesia dapat menjadi tuan rumah balapan paling bergengsi tersebut.

 

Apakah ini pertanda kebangkrutan Formula-1?  Atau karena efek ekonomi dunia yang sedang lesu karena dibuat was-was dengan perang dan kekacauan, Arab Spring yang terus berlanjut dan gejolak politik yang menghasilkan perlambatan ekonomi secara massif. Mari kita tanya pada rumput yang bergoyang!

 

Salam AutoSport!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *