{"id":4128,"date":"2018-05-15T15:08:27","date_gmt":"2018-05-15T15:08:27","guid":{"rendered":"https:\/\/carusermagz.com\/?p=4128"},"modified":"2018-05-15T15:10:45","modified_gmt":"2018-05-15T15:10:45","slug":"fitur-start-stop-engine-sebabkan-kematian-di-amerika","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/carusermagz.com\/fitur-start-stop-engine-sebabkan-kematian-di-amerika\/","title":{"rendered":"It’s Shocking! Fitur Start-Stop Engine Sebabkan lebih Banyak Kematian dibanding Airbag Takata"},"content":{"rendered":"
CaruserMagz.com<\/strong> – Kabar mengejutkan datang dari Amerika, ternyata sistem Keyless Ignition<\/em> atau sering disebut Start-Stop Engine Button<\/em> telah menjadi penyebab banyak kematian dan cidera otak di Amerika Serikat. Mungkin kita heran, bagaimana bisa tombol start-stop mesin itu menjadi penyebab kematian banyak orang.<\/p>\n

 
\nDilaporkan oleh New York Times<\/a>, hingga Pertengahan tahun 2018, setidaknya 28 korban jiwa dan 45 orang cidera otak di Amerika Serikat dipicu oleh fitur keyless ignition. Bukan secara langsung, melainkan fitur ini menyebabkan pengguna mobil lebih mudah lupa mematikan mesin saat sudah memarkir mobilnya di garasi rumah.<\/p>\n

 
\nKarena mesin mobil terus menyala, mesin terus memproduksi karbon monoksida yang kemudian menyebar ke ruangan-ruangan di dalam rumah pemiliknya. Gas beracun inilah yang mengakibatkan kematian dan cidera otak pada mereka yang lupa mematikan mesin mobil.<\/p>\n

 
\nJumlah itu lebih besar dari korban jiwa yang disebabkan oleh
Airbag Takata<\/a>, yaitu 18 orang hingga awal 2018. Bahkan yang mengerikan adalah tingkat efektifitas-nya lebih besar, yaitu 28 korban jiwa dari dari 72 kejadian di Amerika saja. Sedangkan airbag Takata hanya membunuh 18 orang selama puluhan tahun dari ratusan kejadian di seluruh dunia.<\/p>\n

 
\nMemang fitur Start-stop engine button ini memberi kenyamanan dan kemudahan pada penggunaan mobil masa kini. Di Amerika sendiri fitur ini telah ada di lebih dari 50% mobil-mobil terbaru. Namun ternyata fitur ini kebanyakan belum dilengkapi fungsi tambahan yang mempertimbangkan keamanan dan keselamatan pengguna mobil.<\/p>\n

 
\nApalagi dengan senyapnya bunyi dan getaran mesin mobil-mobil masa kini, membuat penggunanya jadi lebih mudah untuk lupa mematikan mesin mobil setelah memarkirnya di garasi rumah. Alhasil, gas karbon monoksida terkontrasi pekat di dalam ruangan-ruangan rumah dan menyebabkan penghuninya keracunan.<\/p>\n

 
\nBeberapa korban meninggal yang teridentifikasi, didapati pihak berwenang setempat bahwa konsentrasi gas karbon monoksida di rumahnya mencapai 30 kali lipat dari kadar yang bisa ditolelir tubuh manusia.<\/p>\n

 
\n

\"Tombol

Tombol Start-Stop Engine punya potensi bahaya<\/p><\/div><\/p>\n

 
\nDengan banyaknya korban tersebut, Pihak\u00a0National Highway Traffic Safety Administration<\/em> (NHTSA) telah mengusulkan peraturan baru yang mengharuskan pabrikan mobil untuk manambah fitur pengingat jika mesin mobil tidak dimatikan setelah diam dalam waktu tertentu.<\/p>\n

 
\nSayangnya usulan tersebut banyak ditentang oleh pabrikan mobil di Amerika Serikat, karena dianggap alasannya kurang kuat dan hanya akan menambah biaya produksi.<\/p>\n

 
\nNamun tidak semua pabrikan mengabaikan usulan tersebut, produsen mobil asal Amerika Serikat, yaitu Ford ternyata menambahkan fungsi tambahan terkait hal ini. Model-model Ford terbaru akan secara otomatis mati mesinnya jika sudah diam selama 30 menit.<\/p>\n

 
\nBaca juga:<\/strong><\/p>\n