BLOG INI DIJUAL, HARGA AWAL : RP 500 JUTA (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

Tanda Bearing Roda Bermasalah, Begini Cara Ganti Laher Roda Mobil

Tanda bearing roda mobil bermasalah dan harus diganti

Share

CaruserMagz.comCiri-ciri Bearing Roda Bermasalah dan Minta Diganti – Bearing atau di Indonesia sering disebut laher / klahar adalah komponen penting pada benda mekanis berputar. Bearing bisa dijumpai pada setiap poros benda berputar, seperti as roda kendaraan, as motor listrik, pompa, roller, transmisi dan lain sebagainya. Pada mobil atau motor, bearing punya peran sangat penting pada semua roda, karena roda adalah komponen penggerak yang jadi ujung penyaluran semua tenaga dari mesin.

Komponen yang juga disebut bantalan ini sebenarnya berumur relatif panjang, karena dibuat dari bahan baja yang kuat dan dilumasi oleh grease atau minyak gemuk. Bearing mengalami gesekan yang minim walau menopang bobot mobil ke roda dengan komponen logam yang bergesekan terus menerus.

Bagi para ahli pemeliharaan mobil, mungkin mengetahui tanda-tanda bearing mulai bermasalah atau sudah minta diganti sangatlah mudah. Dengan mengemudikan mobil, para montir berpengalaman langsung tahu, bearing roda mana yang bermasalah baik dari suara dengungan ban, maupun dari getaran atau melalui pemeriksaan langsung.

Posisi laher pada poros roda mobil

Posisi laher pada poros roda mobil

Tapi bagi kita yang awam, tentu itu bukan perkara mudah, karena tidak seperti mengedarai sepeda atau kendaraan roda dua yang kita bisa langsung merasakan setiap getaran dari roda, gentaran tidak normal pada roda mobil tentu hanya bisa dilacak oleh mereka yang ahli. Artikel ini memberi tips untuk mengetahui ciri-ciri klahar roda sudah mulai bermasalah, sehingga setidaknya kita bisa mengidentifikasi masalah sebelum menjadi lebih parah.

 

Pengertian, Cara Kerja dan Jenis Bearing

Mengutip dari Wikipedia, pengertian bearing yang mudah difahami adalah komponen sebagai bantalan untuk membantu mengurangi gesekan peralatan berputar pada poros/as, yang biasanya berbentuk bulat. Bearing di mobil dipasang pada as roda dan ditempat-tempat yang berputar lainnya.

Definisi yang lain adalah suatu elemen mesin yang berfungsi membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjaga poros agar selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya. Laher memegang peranan penting untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. komponen ini harus cukup kuat stabil dan tidak mudah aus, untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik.

Ada beberapa jenis bearing yang umum di gunakan di berbagai aplikasi benda berputar, antara lain:

  1. Ball Bearing (laher bola) – biasanya untuk benda berputar yang menopang beban yang ringan.
  2. Cylindrical Roller Bearing (Laher Rol Silinder) – bantalan dibuat berbentuk silinder yang sedikit panjang, biasanya untuk peralatan yang menopang beban lebih tinggi.
  3. Needle Roller Bearing (Laher Rol Jarum) – bantalan silinder yang lebih panjang dan relatif tipis.
  4. Tapered Roller Bearing (Laher Rol Tirus) – bantalan berbentuk kerucut pada poros kerucut, untuk menopang beban aksial dan radial yang lebih berat.
  5. Round Roller Bearing (Laher Rol Bulat) – Bantalan rol bulat dengan cincin luar dan bentuk bulat di dalamnya. Rol ini lebih tebal ditengah dan tipis di ujungnya.
Jenis-jenis Bearing atau Laher

Jenis-jenis Bearing atau Laher

Tanda atau Gejala Bearing Roda Bermasalah

Tidak seperti komponen suku cadang lainnya yang memiliki usia pakai berdasarkan waktu atau jarak tempuh, bearing adalah komponen yang punya daya tahan tinggi, karena memang didesain untuk menopang beban kendaraan pada roda yang berputar. Penggantian bearing sebaiknya dilakukan hanya jika kinerjanya mulai terasa memburuk. Sehingga untuk mengetahui kapan saat yang tepat mengganti bearing roda, kita perlu mengetahui tanda-tanda bearing atau laher yang mulai bermasalah.

Setiap mobil akan memiliki usia pakai bearing yang berbeda, tergantung seberapa sering mobil digunakan, seberapa berat beban yang sering di bawa dan seberapa kuat bahan logam dari laher tersebut. Beberapa mobil mungkin butuh penggantian bantalan roda setelah 100.000 km, namun ada juga yang bisa bertahan hingga jarak tempuh hingga 250.000 km walau itu jarang terjadi.

Berikut beberapa gejala bearing roda bermasalah:

  • Timbul suara desing atau seperti gerinda, karena ada komponen bantalan yang tidak lagi sama ukurannya sehingga beban tidak lagi terdistribusi dengan rata.
  • Timbul suara dengung yang terus meningkat seiring bertambahnya kecepatan, hal ini disebabkan masalah keausan pada komponen bantalan.
  • Timbul bunyi mencicit atau mengeram, hal tersebut dsebabkan posisi bearing yang sudah longgar.
  • Pada mobil dengan fitur Anti-lock Braking System (ABS), lampu peringatan ABS yang menyala salah satunya bisa disebabkan oleh bearing yang tidak lagi berfungsi dengan benar. Hal tersebut disebabkan sensor ABS yang terhubung ke cincin nada bantalan, sehingga ketika sensor tidak dapat membaca gerakan bantalan, ABS akan diartikan oleh sistem komputer dalam keadaan tidak dapat bekerja normal.

 

Cara Mengganti Bearing Roda Mobil – Tips DIY

Mengganti bearing roda mobil sendiri di garasi rumah bisa menghemat biaya servis mekanik. Namun perlu Anda ketahui bahwa pekerjaan ini memerlukan waktu luang yang agak panjang, olahraga yang cukup berkeringat. tangan yang mau tidak mau akan bergelut dengan minyak gemuk, serta kehati-hatian pada beberapa hal agar tidak menggeser komponen lain yang akan cukup merepotkan jika berubah posisinya, sehingga wajar jika biaya untuk servis ini lumayan mahal jika Anda membayar montir professional.

Jadi mengganti laher atau bearing roda tidak cocok untuk Anda yang takut tangannya kotor atau tidak suka aktivitas berkeringat. Namun bagi Anda yang punya rasa penasaran tinggi dan menikmati kepuasan memperbaiki mobil sendiri, tentu ini adalah tantangan skala kecil untuk dijelajahi.

Peralatan yang harus disiapkan:

  • Bearing roda baru (sesuai model dan merek rekomendasi pabrikan)
  • Dongkrak mobil
  • Ganjal roda
  • Palu karet
  • Pahat
  • Palu besi
  • Kunci pas
  • Obeng
  • Sarung tangan
  • Kain Majun
  • Grease (minyak gemuk sesuai spesifikasi yang dianjurkan).

 

Prosedur Mengganti Bantalan Roda

1. Parkirkan mobil di permukaan yang rata – Agar mobil tidak bergulir saat ban sudah dilepas. Jangan lupa aktifkan rem parkir setelah posisi yang pas didapatkan.

2. Angkat posisi roda – gunakan dongkrak untuk mengangkat posisi roda yang bearingnya akan diganti.  Ganjal roda-roda lain agar posisi mobil tidak berubah setelah salah satu ban ditinggikan.  Ganjal roda belakang saat akan mengganti bearing roda depan, dan sebaliknya.

3. Lepaskan roda – buka baut roda dengan kunci pas, kemudian lepaskan velg hingga terlihat kaliper rem.

4. Lepaskan kaliper – Lepaskan baut penahan kaliper, tarik dengan obeng tetapi jangan posisikan menggantung begitu saja, kaitkan ke bagian bawah mobil dengan posisi selang rem tidak tertarik. Ini adalah salah satu prosedur yang harus hati-hati agar tidak merusak selang rem.

5. Lepaskan rotor – Rotor akan terlihat setelah melepas kaliper. Untuk mendapatkan akses ke baut dan sekrup yang memegang rotor, Anda harus melepaskan penutup debu berbahan plastik. Lalu, lepaskan pin pasak, mur kastil, dan washer, untuk mendapatkan akses ke bearing luar roda. Lepaskan rotor dengan mengangkatnya dari slot, ketuk rotor dengan lembut menggunakan palu karet jika terasa macet. Jika roda yang diperbaiki adalah roda penggerak, maka Anda perlu berhati-hati agar posisi as roda tidak tertarik terlalu ke luar hingga oli transmisi pada mobil FWD atau oli gardan pada mobil RWD tidak tumpah.

6. Lepaskan bagian tengah roda (hub) – Bearing berada di dalam hub. Gunakan kunci pas soket yang tipis untuk melonggarkan baut dan memindahkan hub dari poros. Melepaskan bearing dari hub memerlukan tenaga dan kehati-hatian agar tidak merusak komponen hub. Diperlukan palu besi untuk memukul pahat yang akan mendorong bearing keluar. Jika Anda orang kaya yang tidak suka ribet dengan pekerjaan berkeringat, Anda bisa langsung mengganti hub dengan unit baru yang otomatis ada bearing baru di dalamnya. Tapi jika Anda hanya memiliki bearing baru, hub harus dibongkar untuk mengganti bearing.

7. Bersihkan hub – Setelah bearing dilepas, bersihkan pelumas lama dan partikel menggunakan kain majun, hingga benar-benar bersih dan pastikan bebas dari partikel seperti debu dan pasir.

8. Pasang bearing baru – Pastikan dudukan bearing tidak terkena gemuk agar posisinya tidak mudah berubah setelah di pasang. Namun pastikan bagian dalam bantalan telah diolesi gemuk secukupnya sebelum dipasang. Posisi bearing pada dudukannya harus presisi, tidak boleh melenceng sedikitpun dari posisi seharusnya agar rotasi roda tetap halus dan tidak malah membuat bearing baru lekas rusak kembali. Pemasangan ini butuh kesabaran dan tenaga yang cukup besar.

9. Pasang kembali roda – setelah semua pemasangan bearing selesai, pasang kembali roda dengan urutan berkebalikan dari prosedur di atas. Setelah perakitan selesai, turunkan roda dan lepaskan dongkrak. Jika butuh mengganti bearing di roda lain, cukup ulangi langkah-langkah di atas dari awal.

Baca juga: Ciri-ciri Shock Absorber Mobil Bermasalah dan Minta Diganti

Itulah tanda-tanda bearing roda bermasalah dan urutan cara mengganti bearing sendiri. Jika teman-teman bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengganti bantalan roda tersebut, maka itu tergantung pada seberapa terampil Anda, namun pastinya bisa mengambil waktu beberapa jam, karena banyak komponen yang harus dibongkar-pasang.

Bagi Anda yang merasa ragu dan takut merusak komponen lain yang terkait, maka sebaiknya gunakan jasa montir professional. Tentu tidak worthed jika kenekatan memperbaiki mobil sendiri, padahal Anda tidak berbakat dalam hal tersebut, menimbulkan masalah lain yang lebih merepotkan.

Lakukan jika Anda memang menyukai tantangan dan mau berhati-hati, bukan karena Anda hanya ingin menghemat biaya servis. Jangan sampai nanti Anda kena kualat, karena berusaha mengambil rezeki para montir, alih-alih mobilnya jadi lebih baik, malah anda mendapat masalah baru yang lebih rumit.

Selamat mencoba dan Salam Otomotif!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)