Suzuki Tinggalkan China, Kalah di Pasar Otomotif Terbesar di Dunia
Tak dapat dipungkiri bahwa peningkatan ekonomi China sedang melaju sangat pesat, membuat daya beli masyarakat negeri berpenduduk terbanyak di dunia tersebut kian meningkat, hingga tak perlu lagi membatasi diri tentang biaya operasional mobil yang harus hemat.
Alhasil, selera konsumen China mulai bergeser dari awalnya senang menggunakan mobil kecil, kini menyukai mobil-mobil berukuran besar. Sedangkan Suzuki adalah pabrikan yang banyak memproduksi mobil berukuran kecil.
Pangsa pasar mobil kecil di China terus turun drastis, hingga pada tahun 2017 market share hanya tercatat sebesar 6,7% saja. Satu dekade sebelumnya pasar mobil kecil di China mencapai angka 35%.
Suzuki Motor Corporation (SMC) yang selama ini berkolaborasi dengan Changan Automobile Co sebagai pemilik mayoritas saham, melepaskan sahamnya sebesar 50% kepada Chongqing Changan Automobile Co.
“Sekitar 25 tahun yang lalu kami meluncurkan (Suzuki) Alto di China dan sejak itu kami telah melakukan usaha untuk mengembangkan penjualan. Namun karena pergeseran pasar China ke kendaraan yang lebih besar, kami memutuskan untuk mengalihkan semua ekuitas ke Changan Automobile,” jelas Osamu Suzuki, selaku CEO SMC.
Baca juga: Suzuki All New Ertiga Generasi ke-2 Lebih Irit BBM, ini Sebabnya!
Dengan demikian SMC tidak lagi menjadi pemegang saham mayoritas, sehingga kendali penuh Changan Suzuki beralih ke perusahaan asli China tersebut.
Selanjutnya Changan Suzuki akan tetap berlanjut sebagai anak perusahaan dari Changan Automobile. Sebagai konsekuensinya, Petinggi Changan Suzuki yang berbasis pada SMC harus mengundurkan diri dan diganti oleh orang dari induk perusahaan baru.
Namun Suzuki akan tetap menjual produk mobilnya di China dengan terus melisensi produksi dan penjualan pada Changan Automobile. Kemungkinan Suzuki akan mengambil langkah untuk menjual mobil-mobil berukuran lebih besar di China.
