BLOG INI DIJUAL (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

Pengadilan Jerman: Iklan AutoPilot Tesla Sesatkan Konsumen

Autopilot Tesla Sesatkan Konsumen

Share

CaruserMagz.com – Kehebohan tentang sistem AutoPilot Tesla yang dianggap menyesatkan konsumen telah lama menjadi polemik, bahkan di Amerika sendiri tidak sedikit kecelakaan fatal terjadi karena kesalahfahaman konsumen pada fitur self-driving Tesla yang belum sepenuhnya sempurna.

Entah mengapa berbagai kejadian-kejadian mengerikan yang viral di Amerika terkait kecelakaan yang diakibatkan kesalahfahaman konsumen pada istilah AutoPilot tersebut, tidak membuat pabrikan mobil milik Elon Musk kapok mengkampanyekan teknologinya secara hyperbolic.

Akhirnya ada juga suara dari badan resmi, yang memprotes kampanye iklan produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut, walau bukan badan resmi di negeri paman sam sendiri. Adalah Pengadilan Jerman yang memutuskan bahwa Tesla telah menyesatkan konsumen mengenai sistem autopilot yang disebut Tesla sebagai semi-autonomous driving system.

Sebagai konsekuensi dari keputusan tersebut, Pengadilan Jerman melarang Tesla menggunakan beberapa kata terkait sistem autopilot dalam iklannya di Jerman.

Hal yang menjadi polemik adalah istilah autopilot dianggap terlalu berlebihan untuk sistem self-driving yang belum sempurna. Istilah AutoPilot memberi gambaran seolah-olah mobil sudah bisa berjalan tanpa pengemudi sama sekali, apalagi ditambahi pesan bahwa sistem tersebut adalah ‘Self Driving System‘.

Padahal menurut banyak pakar keselamatan lalu-lintas, teknologi Tesla masih berada pada tarap Sistem Bantuan Mengemudi atau ‘Driving Assist System‘ yang belum bisa menghilangkan peran pengemudi.

Keputusan Pengadilan Jerman di Munich tersebut diamini oleh pakar keselamatan terkemuka di Inggris, Matthew Avery, yang juga merupakan anggota dewan Euro NCAP. Dia mengatakan bahwa pihaknya telah memberi peringatan mengenai istilah Autopilot dalam iklan Tesla berpotensi menyesatkan konsumen.

Disebutkan teknologi Tesla berada pada level semi-otonom antara level 2 dan 3 yang menggunakan berbagai sensor untuk adaptive driving assist, line keeping assist, dan automatic braking assist. Kesalahfahaman konsumen memahami istilah autopilot mengakibatkan sebagian mereka mempercayakan keselamatan sepenuhnya pada sistem tersebut, lalu menggunakannya untuk berkendara di kecepatan tinggi. Hasilnya berbagai kecelakaan parah terjadi melibatkan banyak mobil Tesla.

Beberapa Kecelakaan Mobil Tesla yang Diduga Melibatkan Fitur AutoPilot

Beberapa Kecelakaan Mobil Tesla yang Diduga Melibatkan Fitur AutoPilot

Tidak dapat dipungkiri memang teknologi sistem driving assist di mobil Tesla jauh lebih maju dibanding mobil-mobil listrik dari pabrikan lain. Teknologi tersebut telah memungkinkan pengemudi melepaskan kemudi dalam waktu lama, berkat sistem navigasi yang lebih advance.

Namun pada kondisi tertentu, sistem tersebut masih punya keterbatasan sehingga mengharuskan pengemudi mengambil kembali kendali mobil. Dari hasil investigasi pada kecelakaan yang melibatkan sistem tersebut, pengendara Tesla mengabaikan peringatan dari sistem mobil untuk mengambil alih kendali.

Di sisi lain, Elon Musk selaku Kepala Eksekutif Tesla mengklaim bahwa perusahaannya sudah sangat dekat untuk mencapai teknologi mengemudi otonom level 5 yang tidak lagi memerlukan pengemudi manusia. Menurut Tesla, semua model baru yang ada sekarang, sudah dilengkapi dengan perangkat yang diperlukan di masa depan untuk sistem mobil otonom sepenuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)