BLOG INI DIJUAL, HARGA AWAL : RP 500 JUTA (SILAHKAN DITAWAR) HUBUNGI: 0813 7752 5527

Ingin Punya Mobil? Ini Daftar Biaya Operasional, Perawatan dan Kepemilikan yang Harus Diperhitungkan!

Ingin punya mobil - Komponen Biaya Operasional, Perawatan, dan Kepemilikan Mobil

Share

CaruserMagz.com – Bagi teman-teman yang ingin punya mobil dan baru berencana membelinya, baik mobil pertama maupun mengganti atau menambah mobil yang dimiliki, perlu mempertimbangkan semua biaya yang akan dikeluarkan selain harga mobil itu sendiri. Pengeluaran biaya selama memiliki mobil tidak berakhir setelah melunasi harga mobilnya, tapi akan terus menyedot keuangan pemiliknya.

Ada biaya operasional, perawatan, pajak serta biaya-biaya lain yang harus dipenuhi, apalagi jika Anda membeli mobil secara kredit. Sehingga memiliki mobil berarti Anda harus mampu menanggung semua biaya tersebut, tanpa harus mengurangi standar hidup dan kebutuhan pokok Anda yang lain. Kurangnya perhitungan pada hal tersebut akan membuat Anda kelimpungan dan bisa jadi terpaksa mengurangi hal-hal lain yang semestinya lebih Anda butuhkan.

Biaya operasional dan perawatan mobil merupakan konsekuensi pasti dari kepemilikan mobil. Karena mobil bukan alat rumah tangga sederhana, melainkan harta bergerak yang mahal dalam setiap kebutuhannya. Itulah mengapa orang yang punya mobil, haruslah orang yang benar-benar mapan secara ekonomi.

Mari kita bedah secara detail tentang apa saja biaya operasional dan perawatan sebagai konsekuensi dari kepemilikan mobil, sehingga Anda yang ingin punya mobil bisa mempertimbangkan mobil apa yang cocok dibeli untuk ukuran penghasilan Anda, agar tidak lebih besar pengeluaran dari pada penghasilan.

1. Angsuran Lising (Jika Beli Kredit)

Jika Anda membeli mobil secara kredit, jumlah uang yang harus Anda keluarkan akan lebih besar dari harga mobil yang tertera di brosur, tergantung suku bunga dan lama waktu pembayaran. Makin lama waktu pembayaran yang Anda pilih, maka makin besar uang Anda yang akan disedot perusahaan lising, bahkan bisa hampir sama dengan harga mobil itu sendiri.

Sebagai ilustrasi, dengan tenor kredit 4 – 5 tahun, kelebihan dari harga mobil adalah sekitar 50 – 70% yang akan menjadi keuntungan bagi perusahaan lising. Maka berpikir ulanglah! Jika mobil tersebut bukan kebutuhan mendesak, mungkin sebaiknya Anda bersabar untuk menabung sekitar 3 tahun saja, mobil yang dimaksud sudah bisa dibeli secara cash.

Angsuran bulanan akan menjadi beban cukup besar jika Anda bukanlah orang yang mendapatkan uang dari perputaran uang sebagai modal bisnis. Maka perlu dihitung dengan cermat, berapa kemampuan Anda menyisihkan uang tiap bulan untuk angsuran kredit. Jangan sampai kebutuhan pokok Anda tidak dapat dipenuhi gara-gara angsuran kredit mobil, belum lagi ditambah biaya operasional dan biaya kepemilikan mobil lainnya yang akan menguras penghasilan bulanan Anda. Jumlah maksimal angsuran seharusnya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan yang pasti Anda dapatkan.

2. Bahan Bakar

Bahan bakar adalah biaya operasional utama dari mobil. Anda perlu menghitung seberapa banyak biaya yang akan Anda keluarkan tiap bulan untuk bahan bakar. Hitungan konsumsi bahan bakar tiap mobil biasanya ada dari klaim pabrikan atau dari berbagai informasi di media yang melakukan uji konsumsi bbm secara professional.

Bahan Bakar - Biaya Operasional Utama pada Mobil
Bahan Bakar – Biaya Operasional Utama pada Mobil

Jika dihitung rata-rata pemakaian normal mobil di Indonesia yang adalah 20.000 km/tahun, maka biaya untuk bahan bakar bisa diperkirakan dari figur konsumsi bbm tiap mobil. Pada umumnya, konsumsi bbm mobil adalah sekitar 7 – 20 km/liter tergantung jenis mobil dan karakter berkendara masing-masing pengemudi. Sehingga biaya bbm adalah sekitar Rp 600.000 hingga Rp 2 Juta per bulan, untuk harga bbm rata-rata pada Rp 8.000 per liter.

3. Pajak Tahunan

Setelah biaya bahan bakar, biaya kepemilikan yang harus Anda anggarkan jika ingin punya mobil adalah pajak tahunan. Jumlahnya cukup signifikan tergantung jenis, harga dan umur mobil. Sebagai bayangan, mobil Low MPV pada tahun pertama memerlukan biaya pajak tahunan sekitar Rp 3,5 juta hingga Rp 4 jutaan. Mobil dengan segmen dan kubikasi mesin yang lebih tinggi tentu lebih besar pajak tahunannya, bisa mencapai Rp 7 – 15 jutaan. Maka perlu Anda sisihkan uang tiap bulan untuk pajak tahunan, agar keuangan Anda tidak berdarah-darah saat jatuh tempo pajak telah sampai.

4. Biaya Servis Berkala

Servis berkala berdasarkan jarak tempuh atau waktu biasanya ditetapkan pabrikan. Umumnya pada kelipatan 5000 km dan pada beberapa titik servis, seperti 20.000 km, 40.000 km, 100.000 km dan seterusnya, dikenakan kewajiban servis pada bagian tertentu yang memerlukan biaya lebih besar, karena ada suku cadang tertentu yang harus diganti.

Jika Anda membeli mobil baru, biasanya diberi diskon berupa biaya jasa servis yang gratis, atau bahkan suku cadang dan cairan mobil gratis untuk beberapa merek hingga 3 tahun. Servis rutin ini biasanya terkait untuk penggantian cairan rutin seperti oli mesin, hingga pembersihan bagian-bagian penting seperti rem, busi, dan lain sebagainya. Biaya servis rutin sangat beragam tergantung jenis dan merek mobil Anda, dari hanya sekitar Rp 500 ribuan hingga puluhan juta.

Perawatan Rutin Mobil di Bengkel
Perawatan Rutin Mobil di Bengkel

Cairan Mobil

Selain bahan bakar minyak, mobil juga memerlukan beberapa cairan yang harus dicek, diganti atau ditambah secara berkala. Penggantian atau penambahan cairan mobil ini biasanya berkaitan langsung dengan servis rutin. Berikut daftar cairan mobil dengan perkiraan biayanya:

Oli Mesin

Oli mesin adalah pelumas yang wajib diganti secara berkala sesuai anjuran pabrikan mobil atau produsen olinya. Oli mesin juga harus tepat spesifikasinya untuk tiap mobil. Kesalahan spesifikasi oli mesin akan berakibat fatal bagi usia pakai mesin. Biaya untuk oli mesin biasanya adalah Rp 150 – 250 ribu/liter dengan jumlah liter tergantung kubikasi mesin. Sehingga perkiraan biaya oli mesin adalah sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 2 jutaan per sekali ganti oli.

Frekuensi penggantian oli mesin biasanya dianjurkan pada tiap jarak tempuh 5.000 km hingga 10.000 km tergantung klaim produsen olinya. Jika pun jarak tempuh tidak tercapai, paling lama oli bisa digunakan selama 12 bulan. Jadi penggantian oli mesin adalah 2 hingga 4 kali per tahun, tergantung seberapa sering mobil digunakan. Jadi biaya oli mesin adalah sekitar Rp 1 hingga 8 juta per tahun, tergantung jenis mobil, kubikasi mesin, jarak tempuh dan spesifikasi oli yang dianjurkan pabrikan.

Oli Transmisi

Oli transmisi juga harus diperhatikan, walau daya tahannya lebih lama dari oli mesin. Karena usia pakai yang relatif panjang, oli transmisi sering luput dari perhatian pemilik mobil. Frequensi penggantian oli transmisi berbeda-beda tergantung jenis transmisi dan anjuran pabrikan. Menurut informasi dari teknisi bengkel, pada umumnya oli transmisi sewajarnya diganti setiap jarak tempuh 30.000 km.

Namun sebaiknya cari tahu anjuran pabrikan untuk tiap mobil terkait jarak tempuh atau waktu penggantian oli ini. Biaya penggantian oli transmisi beragam, tergantung besarnya gearbox dan jenis transmisi. Pada pemakaian yang wajar, oli transmisi bisa diganti tiap 2 hingga 3 tahun, dengan biaya sekitar Rp 300 ribuan hingga jutaan.

Cairan Lainnya

Selain oli mesin dan transmisi, ada beberapa cairan lainnya yang juga harus diperhatikan dan ditambah sendiri oleh pemilik mobil jika diperlukan. Seperti air coolant yang harus ditambah jika level sudah dibawah batas bawah, air aki jika menggunakan akin basah dan air wiper. Selain itu, ada juga oli rem dan oli gardan pada mobil RWD yang biasanya berumur lebih panjang dari oli mesin dan transmisi.

Suku Cadang Fast Moving

Ada beberapa suku cadang yang secara rutin harus diganti, dengan interval yang cukup sering, karena berkaitan dengan jarak tempuh atau umur penggunaan, yaitu antara lain:

Filter Oli – Filter oli pada umumnya diganti pada setiap penggantian oli. Harganya memang tidak mahal, namun pada mobil dengan kubikasi mesin yang besar, tentu filter olinya akan lebih mahal. Kisaran biaya untuk filter ini adalah Rp 25.000 hingga Rp 100.000-an, tergantung jenis mobil dan kubikasi mesin. Jika setahun dua kali ganti oli mesin, maka total biaya yang harus disiapkan adalah Rp. 50 – 200 ribuan.

Filter Udara – Filter udara mesin memang tidak sesering filter oli penggantiannya. Pada umumnya disarankan mengganti filter udara pada jarak tempuh 20.000 km. Namun itu tidak menjadi standara baku, karena tergantung pemakaian mobil, jika sering berkendara di area berdebu, maka diperlukan penggantian lebih cepat. Pada beberapa mobil bahkan memerlukan penggantian filter udara dalam hitungan bulan. Namun dapat dianggap filter udara dapat diganti setahun sekali. Harga filter ini juga beragam tergantung ukuran mesin, kisarannya adalah Rp 250 ribu – 1 jutaan.

Filter Udara Kabin – Selain filter udara mesin, semburan udara dari ventilasi AC juga ada filternya. Filter ini akan cepat kotor jika kita tidak rajin membersihkan kabin mobil. Diperlukan penggantian sekitar setahun sekali atau lebih, dengan harga pada kisaran Rp 50 – 200 ribuan tergantung merek filter.

Filter Bbm Solar – Pada mobil Diesel, ada juga filter bbm yang normalnya diganti setahun sekali, namun jika sering menggunakan solar B20 atau bahkan B30, maka filter tersebut akan lebih cepat minta diganti, bahkan dalam hitungan bulan saja. Harga filter solar adalah sekitar Rp 60 – 500 ribuan, tergantung jenis mobil atau merek filternya.

Suku Cadang Slow Moving

Beberapa suku cadang mobil memerlukan penggantian dalam 2 hingga 5 tahun, tergantung jarak tempuh penggunaan mobil, medan jalan yang sering dilewati, cara pengemudi dan sebagainya. Antara lain sebagai berikut:

  • Baterai – Biasanya berumur 3 hingga 4 tahun, harga baterai beragam tergantung kapasitas dan merek. Biasanya sekitar Rp 600 ribu hingga jutaan.
  • Karet Wiper – karet punya usia pakai terbatas, untuk karet wiper biasanya berumur maksimal 3 tahun. Harganya sekitar Rp 100 ribuan hingga 1 jutaan, tergantung ukuran dan jenisnya.
  • Kanfas Rem – Ini adalah bagian yang cukup mahal, namun usia pakainya relatif panjang. Apalagi anda tidak sering berkendara secara agresif, maka akan lebih lama usia pakainya.
  • Kanfas Kopling – pada mobil bertransmisi manual, perlu memperhatikan kinerja kopling, jika perpindahan gigi sudah tidak lancar atau mobil sudah sering tersendat-sendat di kecepatan rendah, itu tanda saatnya ganti kanfas kopling. Harganya beragam sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 3 jutaan tergantung merek dan ukuran.
  • Ban – banda adalah komponen penting pada mobil, biasanya usia pakai maksimalnya adalah sekitar 2 – 3 tahun. Penggantian ban cukup menelan biaya, yaitu sekitar Rp 2,5 jutaan hingga 8 jutaan tergantung ukuran, merek dan spesifikasi ban. Biaya penggantian ban ini juga harus ditambah servis spooring dan balancing sekitar Rp 300 ribuan, karena biasanya ban baru tidak langsung cocok dengan arah setir, sehingga jika tidak dilakukan, kemungkinan terjadi masalah berupa mobil sulit diarahkan saat mengemudi.
  • Shockbreaker – Usia pakai peredam shockbreaker juga cukup lama, namun biasanya perlu diganti setelah 4 hingga 5 tahun, tergantung jenis jalan yang sering dilalui. Harga shockabsorber ini sekitar Rp 1 hingga 2 jutaan, sehingga diperlukan biaya sekitar Rp 4 hingga 8 jutaan.
  • Bearing – Komponen untuk benda berputar ini juga punya usia pakai, walau relatif panjang. Bearing pada ban butuh mendapat perhatian, karena jika sudah tidak baik, akan membuat mobil tidak nyaman.
  • Komponen Kaki-kaki Berbahan Karet – Ball-Joint, Link-Stabilizer, dudukan shockbreaker, bushing-arm, dan lain-lain yang mengandung bahan karet, memiliki usia pakai terbatas. Saat bahan karetnya sudah getas maka fungsinya sudah tidak sebagaimana mestinya lagi, meskipun bahan logamnya tidak mengalami kerusakan.

Baca juga:

5. Biaya Asuransi

Asuransi kendaraan di masa kini menjadi salah satu kebutuhan bagi pemilik mobil. Karena jika terjadi kecelakaan atau tabrakan ringan sekalipun, akan membuat lebih tenang karena semua perbaikan ditanggung perusahaan asuransi. Namun biaya premi asuransi kini tidaklah murah, Anda butuh mengeluarkan uang sekitar Rp 3,5 juta hingga belasan juta tergantung jenis, harga, merek dan umur kendaraan.

6. Biaya Membersihkan dan Menjaga Tampilan Mobil

Kebersihan mobil adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Sehingga ada biaya-biaya untuk hal ini, semisal harus mencuci mobil secara lebih detail berkala di tempat cuci mobil, biaya untuk membeli peralatan cuci mobil sendiri, untuk bahan-bahan habis pakai seperti sabun, cairan pembersih interior, pengharum ruangan, pompa semprot air, vacuum cleaner, cover mobil dan lain sebagainya.

7. Biaya Beli Aksesoris Tambahan

Aksesoris tambahan menjadi semacam godaan yang tak terelekan bagi pemilik mobil, baik sekedar untuk menambah estetika mobilnya, maupun memang dibutuhkan fungsinya untuk membuat berkendara lebih aman dan nyaman. Sebaiknya Anda lebih memprioritaskan aksesoris karena fungsinya memang dibutuhkan, ketimbang menghiasi mobil saja, karena toh suatu saat mobil tersebut pada umumnya dijual kembali sebagai mobil bekas. Baca saran kami untuk hal ini pada artikel berikut: ‘Aksesoris Mobil yang Sebaiknya Anda Beli‘.

Kesimpulan

Membeli mobil adalah keputusan finansial yang besar. Semoga dengan membaca artikel ini, Anda yang ingin punya mobil mendapat bayangan tentang biaya operasional, perawatan dan biaya-biaya lain yang menjadi konsekuensi dari kepemilikan mobil. Untuk memudahkan kesimpulan akan komponen biaya-biaya tersebut, kami rangkumkan dalam tabel berikut:

Ingin punya Mobil? Hitung dulu biaya-biaya ini agar tidak terjerat krisis finansial!

Biaya Kepemilikan MobilKomponen BiayaInterval Waktu
Harga Mobil / DP (Jika Kredit)Harga Cash atau Down PaymentSaat Membeli Mobil
Angsuran Bulanan (Jika Kredit)Cicilan berdasarkan tenor dan harga mobil1 Bulan
Bahan BakarTergantung seberapa sering berpergian1 Bulan
Pajak TahunanTergantung harga, jenis dan usia mobil1 Tahun
Servis Berkala– Cairan: Oli Mesin, Oli Transmisi, Coolant.
– Biaya Jasa Servis
– 6 Bulan
– 1 Tahun
– 2 Tahun
Suku Cadang– Filter Oli
– Filter Udara Mesin
– Filter Udara Kabin
– Filter bbm (diesel)
– Baterai / Aki
– Karet Wiper
– Kanfas Rem
– Kanfas Kopling
– Ban
– Shockbreaker
– Bearing
– Komponen Kaki-kaki Berkaret
– 6 Bulan
– 1 Tahun
– 1 Tahun
– 1 Tahun
– 3 Tahun
– 2 Tahun
– 4 Tahun
– 4 Tahun
– 3 Tahun
– 3 Tahun
– 5 Tahun
– 3 Tahun
Premi AsuransiTergantung Platform, Harga dan Usia Kendaraan1 Tahun
Aksesoris Tambahan– Karpet Lantai
– Kaca Film
– Vacuum Cleaner
– Peralatan Cuci Mobil
– Pembalut Jok / Kulit
– Cover Mobil
– Body Coating
– dan lain-lain
Tergantung Usia Pakai
Kebutuhan Habis Pakai– Pengharum Kabin / Penghilang Bau tidak sedap
– Cairan Pembersih Interior
– Sabun Cuci Mobil
– Polis Ban
– Biaya Servis Cuci Mobil
– dan lain-lain
Per Bulan

Daftar biaya operasional, perawatan dan kepemilikan mobil di atas merupakan biaya normal untuk kepemilikan mobil selama 5 hingga 10 tahun, dengan tidak mempertimbangkan biaya tak terduga semisal terjadi kerusakan karena kecelakaan yang merusak komponen mobil semisal kaca, lampu, kaca spion, body, bumper dan komponen tertentu di ruang mesin. Jika Anda ingin punya mobil lebih dari 10 tahun atau ingin membeli mobil bekas yang sudah berumur mendekati 10 tahun, kemungkinan memerlukan penggantian suku cadang yang lebih mahal, semisal steering-rack, engine-mounting, fuel-pump, transmisi secara keseluruhan, dan lain sebagainya.

Mengetahui poin-poin tersebut membuat Anda dapat menghitung angka total berapa sebenarnya uang yang harus Anda anggarkan. Pengetahuan ini penting untuk mengukur kemampuan finansial, agar Anda yang ingin punya mobil tidak terjebak dalam krisis finansial. Jika salah perhitungan atau terburu nafsu membeli mobil mewah, kebutuhan pokok Anda bisa-bisa tergusur oleh biaya mobil yang harusnya bisa dihindari. Sampaikan pada kolom komentar jika menurut Sobat pembaca, ada beberapa komponen biaya lainnya yang belum kami tuliskan dalam artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!! (Konten ini Dilindungi)